Kasoem Vision Care Periksa Penglihatan Siswa SD dan SMP Jabodetabek, Hasilnya 50 Persen Mengalami Rabun Jauh

Kasoem Vision Care Periksa Penglihatan Siswa SD dan SMP Jabodetabek, Hasilnya 50 Persen Mengalami Rabun Jauh

Kasoem Vision Care mengadakan pemeriksaan penglihatan kepada siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Event ini merupakan bagian dari program CSR Rohto Peduli, PT Rohto Laboratories Indonesia.

Optometrist Kasoem Vision Care melakukan pemeriksaan penglihatan berupa autoref, subjektif, tiga dimensi, dan tes buta warna. Tes tersebut digelar terpisah dari 15 sampai 26 September 2022. 

“Hasilnya 50 persen lebih anak-anak sekolah yang melakukan pemeriksaan memiliki gangguan penglihatan, yaitu rabun jauh. Bahkan yang lebih mengejutkan, ada anak SD menderita minus 6,5 dan anak SMP menderita minus 11,75. Anak-anak tersebut tidak memakai kacamata sama sekali,” kata tim Optometrist Kasoem Vision Care.

Dari lima sekolah yang diperiksa, siswa SD dan SMP yang menderita myopia atau rabun jauh terendah adalah -0,25. Sedangkan peserta myopia tertinggi pada siswa SD adalah -6,5 dan SMP -11,75. 

Sementara itu, siswa SD dan SMP yang menderita astigmatism atau silindris paling rendah -0,25. Kemudian, siswa SD dengan astigmatism tertinggi mencapai -5,25 dan siswa SMP mencapai -6.

Pemeriksaan penglihatan siswa SDN Negeri Jaka Sampurna II pada Senin, 26 September 2022, Bekasi, Jawa Barat. (Foto: Digital Marketing Kasoem Group/Ahmad Pirma)

Berikut data pemeriksaan di lima sekolah 

SDN 01 Parigi

  • Jumlah peserta: 198
  • Peserta tidak ada keluhan: 95
  • Peserta memiliki keluhan: 103

SMPN 85 Jakarta

  • Jumlah peserta: 157
  • Peserta tidak ada keluhan: 59
  • Peserta memiliki keluhan: 98

Baca juga: Resmikan Gedung Kasoem Group di Bandung, Sandiaga Uno: Tetaplah Menginspirasi

SMPN 10 Depok

  • Jumlah peserta: 203 
  • Peserta tidak ada keluhan: 36
  • Peserta yang memiliki keluhan medis harus ke dokter: 6 
  • Peserta memiliki keluhan: 105 
  • Hanya periksa saja: 56 

SDN 01 Cibinong

  • Jumlah peserta yang diperiksa: 170
  • Jumlah peserta tidak ada keluhan: 78
  • Jumlah peserta memiliki keluhan: 92

SDN Jaka Sempurna 02

  • Jumlah peserta yang diperiksa: 180
  • Jumlah peserta yang tidak ada keluhan: 85
  • Jumlah peserta memiliki keluhan: 95

Pemeriksaan penglihatan siswa SDN Negeri Jaka Sampurna II pada Senin, 26 September 2022, Bekasi, Jawa Barat. (Foto: Digital Marketing Kasoem Group/Ahmad Pirma)

Jemput Bola Pemeriksaan Mata

Head of Marketing and Business Development Kasoem Group Amar Ramdani mengatakan pemeriksaan penglihatan pada anak-anak bisa dijadikan sebagai agenda rutin. Sebab, hasil pemeriksaannya menunjukan banyak anak-anak usia sekolah yang menderita gangguan refraksi tanpa diketahui.

“Jika mereka melapor kepada orang tua mungkin takut ya. Maka dari itu, harus kita yang jemput bola. Insya Allah agenda seperti ini masuk wishlist Kasoem Vision Care,” tutur Amar.

Ia juga berterima kasih terhadap PT Rohto Laboratories Indonesia yang inisiatif menggandeng Kasoem Vision Care untuk melakukan pemeriksaan mata. Jadi, anak-anak sekolah mendapat edukasi terkait merawat mata agar sehat dan mencegah mata dari kerusakan lebih parah. 

Baca juga: Kasoem Group Bagi 100 Kacamata dan 25 Alat Bantu Dengar saat Resmikan Gedung di Bandung

“Semoga pemberian kacamata ini membantu generasi muda melihat lebih jelas saat belajar. Sehingga, tak ada hambatan bagi mereka mewujudkan cita-cita dan fokus berkarya di masa yang akan datang,” ujarnya.

Penyerahan kacamata secara simbolis kepada SD dan SMP, Selasa, 27 September 2022. (Foto: Digital Marketing Kasoem Group/Ivan Saputra)

Terakhir, ia memberi pesan agar orang tua dan guru mulai peduli dengan penglihatan anak-anak di usia sekolah. Caranya, dengan menerapkan aturan “20-20-20”, yaitu setiap 20 menit dihabiskan menatap layar, anak-anak harus mencoba untuk melihat objek lain yang berjarak 20 kaki dari, selama total 20 detik.

Aturan “20-20-20” itu penting dilakukan untuk merawat, sekaligus mencegah kerusakan penglihatan.

Adapun siswa yang memiliki keluhan medis akan diberikan rekomendasi untuk pemeriksaan lanjut ke dokter spesialis. Sementara, siswa yang telah mendapat diagnosis akan mendapat kacamata gratis.

500 kacamata gratis diserahkan secara simbolis oleh President Director PT Rohto Laboratories Indonesia Mukdaya Massidy di SMPN 85 Jakarta pada Selasa, 27 September 2022. Dalam pembagian kacamata hadir pula Deputy Director of Sales & Marketing PT Rohto Laboratories Indonesia Sonitio Utomo, dan Marketing Manager PT Rohto Laboratories Indonesia Arlien Panambang.

Kasoem Group Bagi 100 Kacamata dan 25 Alat Bantu Dengar saat Resmikan Gedung di Bandung

Kasoem Group Bagi 100 Kacamata dan 25 Alat Bantu Dengar saat Resmikan Gedung di Bandung

Bandung – Kasoem Group melalui Kasoem Vision Care dan Kasoem Hearing Center bersama Kitabisa.com memberikan kacamata untuk pelajar dan ojek online (ojol) serta alat bantu dengar (ABD) kepada anak-anak gangguan dengar.

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) ini dilakukan bersamaan dengan peresmian gedung Kasoem Group di Jalan Buah Batu Nomor, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 28 Agustus 2022.

“Masalah gangguan penglihatan dan pendengaran tidak boleh dibiarkan dan dianggap sepele. Karena, berhubungan dengan kualitas hidup seseorang,” ujar Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kasoem Group Trista Mutia Kasoem.

CSR Kasoem Group

Donasi 100 kacamata dan 25 alat bantu dengar saat gedung History of Kasoem di Jalan Buah Batu Nomor, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 28 Agustus 2022. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Berdasarkan data Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) delapan juta orang di Indonesia menderita gangguan penglihatan pada 2017. Sebanyak 1,6 juta orang buta ditambah dengan 6,4 juta orang dengan gangguan penglihatan sedang dan berat.

Sementara itu, menurut data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) Kementerian Kesehatan pada 2013, prevalensi ketulian di Indonesia adalah 0,09 persen dan prevalensi gangguan pendengaran secara nasional yaitu 2,6 persen.

Ia berharap pemberian kacamata dan alat bantu dengar Kasoem Vision Care dan Kasoem Hearing Center bersama Kitabisa.com, dapat meringankan beban wargi Bandung yang punya masalah penglihatan dan pendengaran. Apalagi, pandemi Covid-19 yang berkepanjangan berdampak besar bagi ekonomi masyarakat Indonesia.

“Semoga, pemberian kacamata dan alat bantu dengar ini bermanfaat bagi adik-adik yang mengalami masalah penglihatan dan pendengaran serta berguna bagi driver online yang bekerja setiap hari di jalan,” tuturnya.

CSR Kasoem Group

Donasi 100 kacamata dan 25 alat bantu dengar saat gedung History of Kasoem di Jalan Buah Batu Nomor, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 28 Agustus 2022. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi gerakan donasi CSR Kasoem Group bersama Kitabisa.com. Menurut dia sebagai salah satu perusahaan senior di Indonesia, Kasoem Group sudah memberikan inspirasi. Bahwasanya, berbisnis itu adalah berbagi, berbisnis itu adalah memberikan motivasi.

“Saya sangat berterimakasih bantuannya kepada 15 anak yang memiliki gangguan pendengaran dengan tema seperti yang tadi Rafael sampaikan, indahnya kembali mendengar serta bantuan kacamata kepada 100 anak dan ojek online yang mengalami gangguan pendlihatan dengan gerakan sejuta kacamata,” tutur Sandi.

Adapun donasi yang diberikan berupa 100 kacamata dan 25 alat bantu dengar. Program berbagi ini sesuai dengan value company Kasoem Group, yakni HELP (Harmony, Excellent in Science, Loyalty and Professional).

Kasoem Hearing Center Digandeng Kitabisa.com Donasikan Alat Bantu Dengar di Bandung

Kasoem Hearing Center Digandeng Kitabisa.com Donasikan Alat Bantu Dengar di Bandung

Bandung – Kasoem Hearing Center dipercaya Kitabisa.com untuk menyalurkan alat bantu dengar (ABD) kepada anak-anak yang membutuhkan. Kali ini, donasi diberikan pada lima anak-anak gangguan dengar di Kasoem Hearing Center cabang Buah Batu, Bandung, Jawa Barat.

Deputy Chief Executive Officer Kasoem Group Trista Mutia Kasoem mengatakan pemberian alat bantu dengar melalui Kitabisa.com ini sejalan dengan visi dan misi perusahaan. Bahwasanya, mereka yang menderita gangguan dengar berhak memiliki pendengaran normal.

“Kita bersyukur, Kasoem Hearing Center kembali dipercaya untuk menyalurkan donasi. Karena artinya, kita dapat memberikan pelayanan terbaik untuk mereka yang punya keluhan terkait gangguan dengar,” tutur Trista.

Baca juga: Kasoem Hearing Center Donasi 13 Alat Bantu Dengar dalam HUT ke-72 RSPAD Gatot Subroto

Menurut dia anak-anak gangguan dengar yang membutuhkan tidak hanya diberi alat bantu dengar secara simbolis. Tapi, anak-anak itu mendapat pelayanan pemeriksaan telinga dengan lengkap.

“Mulai dari Brain Evoked Response Auditory (BERA), fitting sampai alat bantu dengar dipasangkan di telinganya. Jadi, kita memberikan pelayanan sesuai dengan tagline Kasoem Hearing Center One Stop Solutions for All Hearing Problem,” ucapnya.

Pemeriksaan BERA Baihaqi Busrol Karim di Kasoem Hearing Center cabang Buah Batu.

Cerita Orang Tua

Elsa, salah satu orang tua penerima alat bantu dengar tak berhenti mengucap syukur atas donasi yang diberikan Kitabisa.com melalui Kasoem Hearing Center. Mengingat, selama ini ia berjuang mengumpulkan pundi-pundi rupiah sejak putranya, Rafi Muhamad Anbian divonis gangguan dengar sangat berat pada usia tiga tahun.

“Saat itu, dede melakukan tes BERA (Brain Evoked Response Auditory), katanya ada gangguan dengar telinga kanan 95 desibel dan kiri 100 desibel. Terus disarankan beli alat bantu dengar. Tapi, karena kendala dari biaya, dari usia tiga tahun saya nabung dulu,” ujar Elsa.

Selang dua tahun, ia berhasil mendapat pinjaman untuk membeli alat bantu dengar untuk satu telinganya. Sambil memasrahkan diri kepada Tuhan, tiba-tiba ia mendapat informasi dari Kasoem Hearing Center bahwa putranya mendapatkan alat bantu dengar untuk satu telinganya lagi.

“Saya mah nangis. Bener-bener nangis tuh, Ya Allah ini rezeki yang tak terkira. Kalau misalkan buat beli mah belum kepikiran, ini juga masih ngutang. Bahagia semua juga, ahamdulillah rezeki dede, kaya mimpi,” ujar Elsa.

Cita-cita Elsa tidak muluk-muluk. Ia berharap donasi alat bantu dengar dari Kitabisa.com melalui Kasoem Hearing Center ini dapat membuat putranya mendengar dengan dua telinga lebih baik.

Penyerahan alat bantu dengar kepada orang tua Tania Silvia Anjani di Kasoem Hearing Center cabang Buah Batu, Bandung, Jawa Barat, Kamis, 23 Juni 2022.

Senada dengan Elsa, Seli, orang tua dari Tania Silvia Anjani turut merasakan kebahagiaan tersebut. Meski sempat tak percaya, ia benar-benar meras senang. Karena, perjuangannya mengumpulkan biaya dari hasil suaminya bekerja sebagai kuli bangunan, didengar Tuhan. Putrinya, mendapat alat bantu dengar dari uluran tangan orang baik.

“Seneng, malahan pas ada chat jadi kaget. Sebelum dibales tuh di ss dulu, ditanyain ke orang-orang, ini benar apa enggak. Enggak bisa ngomong apa-apa, kaget. Seneng. Saking senengnya, enggak nyangka,” tutur Seli.

Baca juga: Event Parents Power, Kasoem Hearing Center Kolaborasi dengan Komunitas Gangguan Dengar di Semarang

Harapannya sama seperti orang tua lainnya, ia ingin Tania bisa melanjutkan pendidikan. Bukan masuk ke sekolah khusus, melainkan ke sekolah umum sama dengan anak dengan pendengaran normal lainnya. 

“Pengen sama lah kaya anak yang lainnya, yang normal. Pengen bisa sekolah juga enggak ke SLB. Baru dengernya saja sudah sedih, apalagi ngeliat anak masuk ke SLB. Pengennya mah ke sekolah umum,” ucapnya.

Selain Rafi dan Tania, tiga anak penerima alat bantu dengar adalah Rizal Muhammad, Qori Tanisha Indrani, dan Baihaqi Busrol Karim. Donasi alat bantu dengar diberikan di Kasoem Hearing Center cabang Buah Batu, Kamis, 23 Juni 2022. Alat bantu dengar yang diberikan adalah tipe Super Power untuk anak dengan masalah gangguan dengar sangat berat. (nhn)

Kasoem Hearing Center Donasi 13 Alat Bantu Dengar dalam HUT ke-72 RSPAD Gatot Subroto

Kasoem Hearing Center Donasi 13 Alat Bantu Dengar dalam HUT ke-72 RSPAD Gatot Subroto

Jakarta – Kasoem Hearing Center mendonasikan alat bantu dengar (ABD) kepada 13 orang yang membutuhkan. Penyaluran donasi bekerjasama dengan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.

Donasi diberikan dalam acara “Seremonial Pemberian Donasi Alat Bantu Dengar, Operasi Sumbing Bibir, dan Pemberian Kacamata Baca” untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 RSPAD Gatot Soebroto di Auditorium dr. R.M. Partomo Lt. VI Gedung Prof. Dr. Satrio, Jakarta, Kamis, 30 Juni 2022.

Deputy Chief Executive Officer Kasoem Group Trista Mutia Kasoem mengatakan donasi alat bantu dengar adalah bentuk komitmen perusahaan untuk menangani masalah gangguan dengar mulai dari anak-anak, dewasa hingga orang tua lanjut usia (lansia).

“Sejak Kasoem Hearing Center berdiri hingga sekarang, tujuan Kami satu, bisa membantu orang yang mengalami gangguan pendengaran untuk kembali mendengar, seperti orang dengan pendengaran normal,” tutur Trista.

Foto bersama dengan penerima alat bantu dengar dalam Peringatan HUT ke-72 RSPAD Gatot Subroto. (Dok. Kasoem Hearing Center)

Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto Mayor Jenderal TNI Lukman Ma’ruf menyambut baik donasi alat bantu dengar dari Kasoem Hearing Center. Pasalnya, kata dia pihaknya selama ini juga concern untuk mengatasi permasalahan gangguan dengar sensorineural.

“Indera pendengaran dan penglihatan adalah salah satu anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup manusia. Sehingga, apabila terganggu akan menimbulkan dampak dari segi psikologis, pengetahuan, dan keterampilan maupun sosial kemasyarakatan,” tutur Lukman.

Penerima donasi alat bantu dengar terdiri dari keluarga anggota RSPAD Gatot Soebroto, siswa sekolah luar biasa (SLB), purnawirawan, dan pensiunan serta masyarakat sekitar. Mereka bersyukur mendapatkan bantuan berupa alat bantu dengar. Karena, selama ini mereka memang membutuhkan alat bantu dengar untuk membantu meningkatkan kualitas hidupnya.

“Terima kasih Kasoem Hearing Center. Semoga alat bantu dengar yang diberikan membantu saya mendengar lebih baik,” katanya. (nhn)

Tebar Kebaikan di Ramadhan, Kasoem Vision Care Donasikan Kacamata Gratis

Tebar Kebaikan di Ramadhan, Kasoem Vision Care Donasikan Kacamata Gratis

Kasoem Vision Care memberikan donasi kacamata gratis kepada masyarakat kurang mampu yang berlangsung sejak 23 April hingga 2 Mei 2021. Kegiatan Brand Social Responsibility di Ramadan ini digelar di seluruh store Kasoem Vision Care.

Deputy Chief Executive Officer Kasoem Vision Care, Trista Mutia Kasoem mengatakan, momentum Ramadhan ini merupakan waktu yang tepat untuk berbagi kepada mereka yang membutuhkan sesuai dengan value company Kasoem Vision Care, yakni HELP (Harmony, Excellent in Science, Loyalty and Professional).

“Kegiatan ini akan kami lakukan secara rutin di seluruh cabang sekaligus memperkenalkan Kasoem Vision Care sebagai penyedia layanan Vision Care pertama dan satu-satunya di Indonesia,” katanya kepada media melalui keterangan tertulis, Selasa (4/5/2021).

Ia berharap, pada kegiatan ini para penerima donasi bisa mendapatkan penglihatan yang optimal dan bisa memberikan review terhadap layanan pemeriksaan mata yang lengkap dan berkelanjutan sekaligus mengenalkan tentang apa itu vision care dan bisa merasakan perbedaannya.

Pada momentum spirit Ramadan kali ini, Kasoem Vision Care menggandeng brand Hoya Lens Indonesia, untuk berkolaborasi dalam program ini.

Managing Director, Dodi Rukminto mengaku sangat senang bisa berpartisipasi dalam acara ini. Harapannya, acara ini bisa barokah dan bermanfaat untuk semuanya.

Di kondisi pandemi Covid-19 saat ini, banyak pihak yang melakukan aktivitas secara daring (online), mulai dari sekolah hingga kerja semuanya berhadapan dengan layar di gadget.

“Untuk itu, agar mata tetap terawat kami mempunyai campaign 20:20:20, yakni melihat layar selama 20 menit, wajib melihat 20 feet (6 meter) selama 20 detik. Dengan adanya tips tersebut diharapkan kesehatan mata kita menjadi tetap terjaga,” katanya.

 

source : https://nasional.sindonews.com/read/417748/15/tebar-kebaikan-di-ramadhan-kasoem-vision-care-donasikan-kacamata-gratis-1620111950

Kasoem Hearing Donasi Alat Bantu Dengar ke Masyarakat Tidak Mampu

Kasoem Hearing Donasi Alat Bantu Dengar ke Masyarakat Tidak Mampu

Sebagai perusahaan yang telah berdiri sejak 1989, Kasoem Hearing Center memiliki komitmen yang besar untuk membantu dan memberikan solusi terhadap masalah gangguan pendengaran bagi masyarakat di Indonesia.

Deputy Chief Executive Officer Kasoem Hearing Center, Trista Mutia Kasoem menjelaskan, saat ini pihaknya memberikan donasi alat bantu dengar kepada masyarakat yang membutuhkan. Utamanya bagi mereka yang tidak mampu.

“Dengan donasi ini, harapannya Kasoem bisa menjadi bagian penting dalam membantu pemerintah menanggulangi masalah gangguan pendengaran ini,” ujarnya dalam keterangannya, Selasa (9/3/2021).

Setidaknya, dengan upaya ini, masyarakat Indonesia dapat memperoleh solusi dalam mengatasi masalah pendengaran serta mendapatkan pelayanan terbaik dalam penanganan gangguan pendengaran yang dilakukan oleh tenaga profesional dan terstandarisasi serta ditunjang dengan peralatan diagnostik yang lengkap.

Sementara, Dr. Rosa Falerina Sp.THT KL, perwakilan dari Perhati cabang Jawa Timur Utara mengatakan, berdasarkan data dari Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terdapat sembilan provinsi di Indonesia dengan angka prevalensi gangguan pendengaran melebihi angka nasional (2,6 persen).

“Salah satu dari sembilan provinsi itu adalah Jawa Timur. Oleh karena itu, penting sekali deteksi gangguan pendengaran dan memberikan solusi untuk gangguan pendengaran dengan cara menggunakan alat bantu dengar,” katanya.

Dalam hal ini, Perhati cabang Jawa Timur Utara bekerja sama dengan Kasoem Hearing Center dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Timur. Harapannya, upaya ini bisa menjadi awal yang baik untuk membantu mengurangi masalah gangguan pendengaran, khususnya di Jawa Timur.

“Karena dampak yang ditimbulkan akibat gangguan pendengaran cukup luas dan berat jika tidak ditangani dengan tepat, yaitu mengganggu perkembangan kognitif, psikologi dan sosial,” jelasnya.

Untuk itu, kesadaran mengenai dampak gangguan pendengaran sangat penting untuk terus ditingkatkan agar masyarakat di Indonesia mengetahui solusi yang tepat untuk penanganan masalah gangguan pendengaran.

Untuk diketahui, hasil Riskesdas pada 2013 menunjukan, 2,6 persen penduduk Indonesia usia 5 tahun ke atas mengalami gangguan pendengaran, 0,09 persen mengalami ketulian, 18,8 persen ada sumbatan serumen, dan 2,4 persen ada sekret di liang telinga. Ini menunjukkan, gangguan pendengaran masih menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia.

 

source : https://indoposco.id/kasoem-hearing-donasi-alat-bantu-dengar-ke-masyarakat-tidak-mampu/

Translate »