Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Gandeng Kasoem Hearing Center Hadirkan Jakarta Ear and Hearing Center

Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Gandeng Kasoem Hearing Center Hadirkan Jakarta Ear and Hearing Center

Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa (Mika) Gading menggandeng Kasoem Hearing Center mendirikan Jakarta Ear and Hearing Center, fasilitas kesehatan pendengaran pertama dan terlengkap di Indonesia. Tak main-main, kerja sama ini didukung oleh Cochlear Ltd., IA-CEPA ECP Katalis (Katalis), dan Austrade.

Sebagai langkah konkret, kedua belah pihak melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) di Hotel JS Luwansa Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Januari 2024. Direktur RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Dr. Ronald Reagan menjadi wakil dari Rumah Sakit Mitra Keluarga. Sedangkan, Kasoem Hearing Center diwakili oleh Deputy CEO Kasoem Hearing Center Trista Mutia Kasoem.

“Hari ini menandai titik tolak baru dalam pelayanan kesehatan pendengaran di Indonesia. Kami berharap Jakarta Ear and Hearing Center akan menjadi model pelayanan kesehatan yang memadukan kenyamanan dan kualitas tinggi untuk semua lapisan masyarakat,” ujar Dr. Reagan.

Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Gandeng Kasoem Hearing Center Hadirkan Jakarta Ear and Hearing Center


Penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) Jakarta Ear and Hearing Center oleh Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Kasoem Hearing Center, Cochlear Ltd., IA-CEPA ECP Katalis (Katalis), dan Austrade di Hotel JS Luwansa Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Januari 2024. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Sementara itu, Deputy CEO Kasoem Hearing Center Trista Mutia Kasoem mengatakan kerja sama ini menjadi langkah besar dari program yang sebelumnya memang dijalankan Kasoem Hearing Center selama hampir 30 tahun berdiri di Indonesia. 

Dengan Jakarta Ear and Hearing Center, harapannya dapat memenuhi kebutuhan terkait pemeriksaan gangguan pendengaran mulai dari screening pendengaran, diagnosa, fitting alat bantu dengar, operasi cochlear implant hingga habilitasi pendengaran. 

“Kolaborasi ini adalah wujud nyata dari dedikasi kami untuk meningkatkan kualitas hidup melalui pelayanan pendengaran yang optimal,” ucapnya.

Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Gandeng Kasoem Hearing Center Hadirkan Jakarta Ear and Hearing Center

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) Jakarta Ear and Hearing Center oleh Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Kasoem Hearing Center, Cochlear Ltd., IA-CEPA ECP Katalis (Katalis), dan Austrade di Hotel JS Luwansa Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Januari 2024. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Dukungan Internasional 

Dalam pendirian Jakarta Ear and Hearing Center hadir jajaran pejabat setaraf internasional. Mulai dari Country Manager Indonesia & BD Alliance Director AGM of Cochlear SH. Kumala Dewi, Senior Trade and Investment Commissioner of Austrade Rodney Commerford, Kedutaan Besar Australia di Jakarta hingga Mr. Paul Bartlett, Direktur dari Katalis. Inisiatif ini menandakan dukungan internasional antar-sektoral yang kuat. 

Tak hanya itu, kehadiran pemerintah dari tiga negara, yaitu pemerintah Federal Australia, pemerintah Indonesia, dan pemerintah negara bagian New South Wales ini merupakan sinyal jelas keseriusan komitmen dalam bidang kesehatan. Ketiga negara melakukan kerja sama untuk meningkatkan pelayanan dengan inovasi di bidang kesehatan.

Salah satu bentuk nyata dukungan terhadap Jakarta Ear and Hearing Center adalah tersedianya teknologi cochlear implant (implan koklea) dari Cochlear Ltd. 

“Cochlear, sebagai pemimpin dunia dalam teknologi implan koklea, berkomitmen untuk mendukung inisiatif Jakarta Ear and Hearing Centre dengan memperkenalkan teknologi terkini, memfasilitasi pelatihan dalam audiologi dan operasi, serta perawatan pasca-operasi terbaik di kelasnya. Melalui kolaborasi antara Kasoem dan Mitra Keluarga, kedepannya akan lebih banyak pasien Indonesia yang mendapatkan manfaat dari intervensi dan solusi sejak dini, “ujar Amy Zheng, General Manager AGM dari Cochlear.

Sementara itu, kehadiran Senior Trade and Investment Commissioner of Austrade Rodney Commerford dan Direktur Katalis menjadi langkah penting mempererat hubungan kerja sama ekonomi dan kesehatan perusahaan Indonesia dengan Australia. Apalagi, Katalis menjanjikan potensi kolaborasi ilmiah yang dapat memperkaya pengetahuan dan praktik dalam bidang otologi. Di masa depan, manfaat ini dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia maupun Australia. 

Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Gandeng Kasoem Hearing Center Hadirkan Jakarta Ear and Hearing Center

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) Jakarta Ear and Hearing Center oleh Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Kasoem Hearing Center, Cochlear Ltd., IA-CEPA ECP Katalis (Katalis), dan Austrade di Hotel JS Luwansa Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Januari 2024. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Pusat Pengobatan dan Penelitian

Jakarta Ear and Hearing Center akan menjadi pusat layanan yang menyediakan layanan terlengkap untuk gangguan pendengaran, meliputi pemeriksaan pendengaran pada bayi baru lahir, tes pendengaran orang dewasa, diagnosis, intervensi dini, pemasangan alat bantu dengar, operasi implan koklea, dan terapi auditory verbal. Mulai dari deteksi dini hingga pemulihan, semuanya dalam satu lokasi yang nyaman dan terjangkau dengan konsep one stop service.

Membawa visi menjadi pusat pengobatan dan penelitian inovatif untuk telinga dan pendengaran, Jakarta Ear and Hearing Center pun menetapkan standar baru pelayanan kesehatan pendengaran. Dengan harapan, di masa depan menjadi pionir dalam perawatan integratif di Indonesia.

Pelayanan Jakarta Ear and Hearing Center melibatkan para dokter spesialis THT (telinga, hidung, tenggorokan) konsultan otologi terkemuka, yaitu DR. dr. Harim Priyono, Sp.THT-BKL, Subsp.Oto (K), Prof. Dr. dr. Ratna Dwi Restuti, Sp.THT-KL (K), Dokter Neurotologi Dr. Dr. Semiramis Zizlavsky, Sp.THTBKL, Subsp.NO(K), dan Prof. Dr. dr. Ratna Dwi Restuti, Sp.THT (K).

Kasoem Hearing Center Gelar Meet and Greet Cochelar Recipients

Kasoem Hearing Center Gelar Meet and Greet Cochelar Recipients

Kasoem Hearing Center bekerjasama dengan Cochlear Ltd. mengadakan Meet and Greet Cochelar Recipients di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta, Sabtu, 7 Oktober 2023. Event ini mengangkat tema How We United as One to Make a Voice to Get Goverment Attention.

Deputy CEO (Chief Executive Officer) Marketing and Business Development Kasoem Group Trista Kasoem mengatakan Meet and Greet Cochelar Recipients ini sangat spesial dan unik. Karena, belum pernah diadakan sebelumnya dan Jakarta terpilih menjadi yang pertama.

“Sebelumnya belum pernah kita lakukan, dan ini yang pertama kita lakukan di Jakarta. Salah satu tema yang kita angkat hari ini adalah How We United as One to Make a Voice to Get Goverment Attention. Dari acara ini kita mendapatkan masukan dari pasien-pasien seperti apa harapan mereka terhadap pemerintah,” kata Trista.

Salah satu harapan dari Cochelar Recipients yang hadir adalah mendapat informasi yang mudah mengenai gangguan pendengaran dan opsi solusi, seperti cochlear implant. Karena, selama ini orang tua atau keluarga dengan anak gangguan dengar merasa kesulitan untuk mendapatkan informasi tersebut.

“Mudah-mudahan, dengan event ini, Cochlear Recipients tambah solid. Jika Kalau kita solid, pemerintah akan mendengar bagaimana pandangan kita,” tuturnya.

Meet and Greet Cochelar Recipients

Kasoem Hearing Center Gelar Meet and Greet Cochelar Recipients, Sabtu,7 Oktober 2023. (Foto: Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Reconnect Cochlear Recipients

Hadir dalam Meet and Greet Cochelar Recipients, Kumala Dewi, Country Manager and Business Alliance Director Cochlear Indonesia merasa bahagia. Sebab, ia dapat bertemu orang tua atau keluarga dengan anak gangguan dengar penerima implan koklea.

Selama bertemu ada beberapa diskusi menarik berkaitan dengan tema How We United as One to Make a Voice to Get Goverment Attention.

“Pertama adalah betapa kita sudah sekailan lama tidak ketemu dan kemudian reconnect kembali. Keduam brain storming untuk urun rembuk sumbangsih apa yang bisa kita samaikan untuk pemerintah,” ucap Kumala.

Tak hanya sharing session, dalam event tersebut, anak-anak dengan gangguan pendengaran berkesempatan trial product, latihan fotografi, dan bermain game seru dengan teman-temannya.

“Jadi ini adalah suatu acara yang sangat menyenangkan, baik untuk anak-anak maupun orang tua,” ujarnya.

Meet and Greet Cochelar Recipients

Suasana diskusi Meet and Greet Cochelar Recipients, Sabtu,7 Oktober 2023. (Foto: Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Apa kata Cochlear Recipients?

Fery Iskandar, ayah dari Azalia Salsabila, pengguna Cochlear N6 merasakan kegembiraan dapat berkumpul sesama keluarga. Terlebih, event tersebut bagian dari upaya advokasi dan edukasi Kasoem Hearing Center dan Cochlear Ltd.

“Senang sekali mengikuti acara hari ini. Karena ini, bagian dari upaya advokasi dan juga mengedukasi para pengguna implan dan alat bantu dengar agar dapat memperoleh manfaat untuk pendengarannya,” ucapnya.

Ayah dari Azizah, pengguna cochlear implant, Supriadi pun mengpresiasi event Meet and Greet Cochelar Recipients. Sebab, sesama keluarga dapat berkumpul dan berdiskusi bersama-sama.

“Untuk acara yang diadakan oleh Kasoem Hearing Center, saya sangat apreaiasi termasuk hari ini, kita akhirnya bisa semua ya berkumpul, bisa mendengar keluhan, dan tentunya bisa bersama-sama nanti ke depan mewujudkan yang lebih baik untuk komunitas Cochelar Implant,” ujarnya.

Meet and Greet Cochelar Recipients

Anak-anak dalam Meet and Greet Cochelar Recipients Sabtu,7 Oktober 2023. (Foto: Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Harapan Cochlear Recipients

Ilyanda Tarta Sari, ibu dari Azizah, pengguna Cochlear CP802 turut merasakan kesenangan ikut serta event Meet and Greet Cochelar Recipients. Sehingga, sesama keluarga yang anak-anaknya mengalami gangguan pendengaran dan memakai cochlear implant dapat berdiskusi bersama-sama.

Harapannya, pemerintah dapat mendengarkan keluh kesah hasil diskusi dari para Cochlear Recipients.

“Saya berharap anak-anak atau orang-orang yang menderita gangguan dengar bisa terbantu dengan implan koklea. Harganya bisa lebih turun pajaknya ditiadkan tentunya jadi lebih banyak orang bisa menjangkaunya,” ucapnya.

Orang tua Marselo, Sugio dan Istikhoroh pun berterima kasih kepada Kasoem Hearing Center dan Cochlear. Karena, membantu anaknya menyediakan alat sehingga pendengaran anaknyamenjadi lebih bagus.

Ia juga berharap akan ada pembebasan pajak alat bantu dengar dan cochlear implant. Sehingga, memudahkan keluarga yang ingin anaknya menggunakan alat untuk membantu meningkatkan pendengaran atau memanfaatkan sisa-sisa pendengaran.

“Pemerintah dapat membantu pembiayaannya bisa dengan pengurangan pajak, bebas pajak, membantu AVT setelah operasi pertama,” kata dia.

Treat Hearing Loss as an Emergency: How Cochlear Implants Can Treat Hearing Loss?

Treat Hearing Loss as an Emergency: How Cochlear Implants Can Treat Hearing Loss?

Cochlear, perusahaan nomor satu terbaik di dunia di bidang implan pendengaran, dengan bangga mengadakan konferensi pers dengan topik “Treat hearing loss as an emergency – how cochlear implant can treat hearing loss”. Untuk meningkatkan kesadaran akan gangguan pendengaran dan penanganan secara medis, konferensi pers bekerjasama dengan Boy William, seorang publik figur terkemuka di Indonesia.

Konferensi pers digelar pada Sabtu, 13 Mei 2023, jam 14:00 – 16:30, di The Forest at The Veranda, Jakarta Selatan. Acara ini dihadiri oleh Anthony Bishop, President Cochlear, Asia Pacific and Latin America dan Kayla, pengguna cochlear implant, seorang siswi SMP yang kini berusia 16 tahun.

Kayla menjalani operasi cochlear implant pada kedua telinganya di usia dua tahun. Kayla pun berbagi pengalaman pribadinya tentang bagaimana teknologi cochlear implant telah mengubah hidupnya.

Cochelar Implant

President Cochlear Asia Pacific and Latin America Anthony Bishop dalam konferensi pers Treat Hearing Loss as an Emergency: How Cochlear Implants Can Treat Hearing Loss? di The Forest, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu, 13 Mei 2023. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Berdasarkan data World Health Organization (WHO), gangguan pendengaran adalah masalah kesehatan yang cukup penting. Saar ini, diperkirakan 1,5 miliar orang di seluruh dunia mengalami gangguan pendengaran setidaknya pada satu telinga.

Meski demikian, dalam satu dekade terakhir, telah terjadi peningkatan pasien penerima cochlear implants. Ini merupakan bukti nyata keberhasilan penanganan gangguan dengar dengan metode tersebut.

“Kami merasa terhormat Boy William dapat bergabung dengan kami untuk meningkatkan kesadaran mengenai isu penting ini,” kata Anthony Bishop. “Melalui konferensi pers ini, kami berharap dapat mengedukasi masyarakat mengenai penanganan medis yang tersedia, dan mengajak orang-orang dengan gangguan pendengaran untuk proaktif mencari penanganan dan perawatan yang tepat.”

Cochlear Implant Beda dari Alat Bantu Dengar Konvensional

Konferensi pers akan lebih menekankan pada keefektifan Cochlear Implants sebagai penanganan medis yang aman dan terpercaya yang dapat membantu orang dengan gangguan pendengaran mampu berkomunikasi dengan baik dengan orang sekitarnya.

Cara kerja Cochlear Implants berbeda dari alat bantu dengar konvensional. Teknologi ini dirancang untuk melampaui bagian telinga bagian dalam yang rusak kemudian secara langsung merangsang saraf pendengaran. Sehingga, membantu individu dengan gangguan pendengaran sensorineural level berat hingga sangat berat sehingga bisa mendengar dengan lebih jelas dan jernih.

“Kami berkomitmen untuk memperluas distribusi Cochlear Implant di Indonesia dan memberikan pelayanan terbaik untuk penerima implan,” kata Trista Kasoem, CEO Kasoem Hearing Center. “Kami percaya setiap orang dengan gangguan pendengaran berhak mendapatkan akses penanganan dan perawatan yang terbaik, dan kami bangga menjadi mitra kerja Cochlear dalam hal ini.”

Foto bersama Boy William seusai konferensi pers Treat Hearing Loss as an Emergency: How Cochlear Implants Can Treat Hearing Loss? di The Forest, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu, 13 Mei 2023. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Boy Williams, yang lahir tuli di salah satu telinganya, mengungkapkan kegembiraannya mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan Cochlear dalam acara ini. “Mempersiapkan konferensi ini telah membuka mata saya. Ternyata ada teknologi baru yang dapat menangani individu dengan gangguan pendengaran. Sehingga, mampu mendengar kembali.”

“Sebagai orang yang menghargai kekuatan komunikasi, saya bangga bisa menjadi bagian dalam usaha membantu orang-orang dengan gangguan pendengaran. Bersama-sama, kita dapat menciptakan lingkungan lebih inklusif dan suportif untuk semua.”

Konferensi pers ini terbuka untuk awak media, profesional kesehatan, dan masyarakat umum. Untuk informasi lebih lanjut mengenai acara ini dan untuk konfirmasi kehardiran (RSVP), dipersilakan mengirim email ke Kumaladewi: kdewi@cochlear.com.

Mengenai Cochlear Limited

Setiap individu selalu menjadi inspirasi Cochlear, dimulai saat Profesor Graeme Clark menciptakan teknologi multichannel Cochlear Implants pertama kali di dunia, ketika melihat ayahnya berjuang melawan gangguan pendengaran. Sejak 1981, Cochlear telah menyediakan lebih dari 700,000 perangkat di lebih dari 180 negara, membantu orang di segala usia di seluruh dunia untuk bisa mendengar.

Baca juga: Kabar Gembira! Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Berhasil Lakukan Operasi Implant Cochlear Pertama

Sebagai perusahaan nomor satu terbaik di dunia di bidang implan pendengaran, Cochlear menghubungkan orang-orang, dan menyambut mereka dalam komunitas implan pendengaran terbesar di dunia. Cochlear memiliki tenaga kerja global yang berjumlah hampir 4.500 orang, dengan semangat untuk maju dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan orang-orang dengan gangguan pendengaran.

Cochlear terus berinovasi untuk mengantisipasi kebutuhan di masa depan, yang mana saat ini sudah berinvestasi lebih dari 2 miliar AUD dalam penelitian dan pengembangan untuk terus mendorong kemajuan teknologi guna membantu lebih banyak orang mendengar.

Kabar Gembira! Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Berhasil Lakukan Operasi Implant ‘Cochlear’ Pertama

Kabar Gembira! Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Berhasil Lakukan Operasi Implant ‘Cochlear’ Pertama

Untuk pertama kalinya Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading menjalankan operasi cochlear implant terhadap anak gangguan pendengaran, Senin, 27 Maret 2023. Penanaman elektroda implan Cochlear yang dipimpin oleh DR.dr. Harim Priyono, Sp.THT-BKL, Subsp.Oto(K) dihadiri oleh Direktur Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading dr. Ronald Reagan, Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kasoem Group Trista Mutia Kasoem, dan Country Manager, Indonesia & BD Alliance Director Cochlear Kumala Dewi.

Deputy CEO Kasoem Group Trista Mutia Kasoem turut berbahagia atas keberhasilan operasi cochlear implant di Rumah Sakit Mitra Keluarga. Karena artinya, pasien memiliki lebih banyak referensi jika ingin melakukan operasi di rumah sakit area Jakarta. 

“Ini merupakan hari kebahagiaan untuk kami. Karena, hari ini merupakan operasi cochlear implant pertama di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading. Selain itu, menjadi suatu kehormatan bagi kami bisa bekerjasama dengan salah satu rumah sakit besar di Jakarta, yang memiliki 20 cabang yang tersebar di Jabodetabek dan area Jawa Timur,” ucap Trista.

Baca juga: Kasoem Hearing Center Beri Awarness Pentingnya Jaga Kesehatan Telinga dan Pendengaran dalam World Hearing Day 2023

Ia berharap misi Rumah Sakit Mitra Keluarga dapat menjadi center of exellence gangguan pendengaran dapat terwujud. Sebab, sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia dengan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center memiliki tujuan serupa, khususnya membantu pasien mendapat kualitas hidup yang lebih baik.

“Kenapa kualitas hidup yang lebih baik? Karena, dengan memberikan solusi untuk gangguan pendengaran, seperti cochlear implant, tentunya kita berharap pasien-pasien ini bisa beraktivitas, seperti layaknya, jika anak-anak, anak-anak normal lainnya, masuk ke sekolah umum. Sedangkan orang dewasa, mereka bisa berkomunikasi, bersosialiasi lagi,” ujarnya.

Ia percaya menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Mitra Keluarga menjadi pilihan yang tepat. Apalagi, rumah sakit tersebut memiliki fasilitas lengkap untuk operasi implan koklea dan sumber daya manusia yang profesional.

Fasilitas, SDM, dan Teknologi yang Memadai

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading dr. Ronald Reagan mengatakan operasi cochlear implant tak akan terwujud tanpa pengembangan berbagai aspek. Untuk mencapai titik ini, pihaknya sengaja melengkapi perlengkapan tercanggih untuk tindakan operasi, seperti mikroskop medis terbaik di kelasnya, menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih dan profesional serta memilih teknologi teranyar dari Cochlear.

“Dengan fasilitas dan berbagai alat penunjang medis serta peralatan operasi yang sudah kita investasikan, juga dari sisi SDM, kita punya dr. Harim, dr. Semiramis, dr. Ratna Dwi Restuti, tim pemulihan dan tim penunjang yang andal. Kita yakin mampu menangani secara komprehensif berbagai kasus gangguan telinga dan pendengaran dari tingkat basic sampai advanced ,” ujar Reagan.

Pemenuhan fasilitas ini, menurut dia untuk mencapai cita-cita Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading membangun pusat keunggulan , Pusat Telinga dan Pendengaran Jakarta. Sehingga mampu melakukan skrining atau deteksi dini, terapi pembebanan sampai operatif, serta perawatan pasca-operasi seperti habilitasi atau rehabilitasi, Auditory Verbal therapy (AVT) dan perawatan komprehensif lainnya.

“Kita punya SDM, ahli di bidangnya. Dengan begitu, akan meyakinkan orang tua bahwa mereka memang di tangan yang tepat. Selain itu, punya alat yang terbaik untuk dipasang dan tentunya dengan fasilitas yang terbaik,” ujar Reagan.

Dukungan Penuh untuk Anak yang Menjalani Operasi Cochlear Implant

Country Manager, Indonesia & BD Alliance Director Cochlear Kumala Dewi mendukung kerja sama antara Kasoem Hearing Center dengan Rumah Sakit Mitra Keluarga. Dengan terlaksananya operasi implant pertama di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading hari ini secara lancar, menurut dia menjadi babak baru bagi Indonesia terkait kemajuan operasi cochlear implant. 

“Karena fasilitas sudah setara, keahlian atau ahli medis sudah setara di luar negeri, dan produknya yang terbaik sudah berada di Indonesia. Saya rasa masyarakat Indonesia bisa berbangga hati mendapatkan kesempatan sama dengan masyarakat di negara lain. Dalam hal ini, operasi pemasangan implan koklea , ” ucap Kumala.

Tugas ke depan adalah saling bahu-membahu mengembangkan profesionalisme untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia. Semua pihak, menurut dia perlu komitmen untuk masalah pendengaran dari screening, surgery , habilitasi dan monitoring

Lebih jauh lagi, dia mengapresiasi orang tua yang memilih Cochlear untuk teknologi pendengaran putri. Sebab, Cochlear merupakan salah satu brand yang tak diragukan lagi kualitasnya.

“Betapa bapak sebagai orang tua sudah melakukan hal yang luar biasa, dan saya ingin menyatakan kembali bapak beruntung. Pertama, memilih produk yang terbaik yang ada saat ini, dilakukan oleh dokter ahli di bidangnya, dilakukan di rumah sakit dengan peralatan paling canggih, tutur dia.

Tak Perlu Khawatir Operasi Implan Koklea

Doktor Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher (THT-BKL) Sub Spesialis Otologi Konsultan (Subsp.Oto K) Harim Priyono mengatakan implan rumah siput merupakan solusi terakhir bagi gangguan pendengaran yang tak tertolong alat bantu dengar biasa. Sebab, dapat mengembalikan fungsi pendengaran yang dilakukan dengan stimulasi listrik.

Meski terlihat ‘menyeramkan’ karena prosesnya perlu melalui pemrosesan, sebenarnya, kata dia operasi implan koklea ringan. Secara keseluruhan sama dengan operasi telinga yang lain dan orang tua tak perlu khawatir. Sekilas memang seperti prosedur eksklusif. Karena, pemasangan alat hingga ratusan juta. Tapi sebenarnya, operasi cochlear implant tergolong sederhana. 

“Sering untuk menenangkan pasien, saya selalu sampaikan ke intinya. Operasi implan sebenarnya jauh lebih aman daripada operasi amandel. Yang sering disebut orang tua ‘ah anak saya kemarin operasi amandel, seperti cabut gigi’. Tapi, buat kami operasi amandel agak deg-degan karena ada akibat fatal.Tetapi, tidak pada operasi cochlear implant,” kata Harim.

Operasi implan koklea untuk pasien ini dilakukan dalam rangka World Hearing Day 2023. Maka dari itu, Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading bersama Kasoem Hearing Center serta Cochlear menyaring 10 anak gangguan pendengaran dari seluruh wilayah Indonesia untuk menjalani operasi implan koklea secara gratis. 

Salah satu program corporate social responsibility (CSR) ini mulai terlaksana pada akhir Maret 2023. Ini menggambarkan bentuk kolaborasi dan kepedulian dari Mitra Keluarga, Kasoem, dan Cochlear terhadap orang dengan gangguan pendengaran.

Kasoem Hearing Center Beri Awarness Pentingnya Jaga Kesehatan Telinga dan Pendengaran dalam World Hearing Day 2023

Kasoem Hearing Center Beri Awarness Pentingnya Jaga Kesehatan Telinga dan Pendengaran dalam World Hearing Day 2023

Kasoem Hearing Center ikut memperingati World Hearing Day 2023 atau Hari Pendengaran Sedunia bertema Ear and hearing care for all! di lokasi car free day (CFD), Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu, 5 Maret 2023. Sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia dengan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center berkeinginan memberikan awareness pentingnya menjaga kesehatan telinga dan pendengaran kepada masyarakat.

“Karena, seperti yang diungkapkan WHO, masalah telinga dan pendengaran merupakan salah satu problem yang paling sering ditemui di masyarakat. Maka dari itu, kita di sini mengedukasi masyarakat, bahwa telinga dan pendengaran termasuk perawatan primer,” ujar Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kasoem Group Trista Mutia Kasoem.

Baca juga: 8th Anniversary Kasoem CTEC Indonesia: to Beyond and Infinity!

Sesuai tujuan World Hearing Day 2023 mencapai kunci cakupan kesehatan universal, Kasoem Hearing Center membuka booth konsultasi masalah pendengaran. Dalam event tersebut, masyarakat bisa mendapat rujukan untuk hearing screening dan endoscopy.

“Dan, segeralah melakukan pemeriksaan, saat Anda merasakan penurunan pendengaran. Sebab, jika pendengaran tak ditangani, akan berdampak pada kehidupan,” tuturnya.

World Hearing Day

Anak-anak pengguna implan koklea (cochlear implant) memberikan bunga mawar kepada dr. Harim Priyono, Sp.THT-KL (K). (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Event World Hearing Day Buktikan Pengguna Implan Koklea Kembali Mendengar

Dalam kesempatan tersebut, Kasoem Hearing Center menggelar mini talk show bersama dr. Harim Priyono, Sp.THT-KL (K) untuk melengkapi edukasi. Ia menyampaikan bagaimana pentingnya hearing screening pada bayi baru lahir, memilih teknologi alat bantu untuk pendengaran hingga pengaruh penggunaan implan koklea (cochlear implant) terhadap anak-anak gangguan dengar.

Pada puncak acara, Kasoem Hearing Center mempersembahkan penampilan anak-anak Kasoem Family Community, pengguna implan koklea untuk, bernyanyi, menari, dan membaca puisi.

“Ini adalah bukti penanganan dini membuat mereka memiliki pendengaran sama dengan anak-anak pendengaran normal,” katanya.

Dukungan Cochlear

Country Manager Indonesia & BD Alliance Director Cochlear Kumaladewi mendukung langkah Kasoem Hearing Center. Apalagi, Kasoem Hearing Center menyuarakan pengaruh penggunaan teknologi implan koklea terhadap anak-anak dengan gangguan dengar.

Ia mengatakan cochlear implant merupakan teknologi tinggi yang bisa membantu pasien mendengar dengan jelas dan jernih. Sehingga, orang dengan gangguan dengar bisa hidup normal, layaknya orang dengan pendengaran normal.

Kasoem Hearing Center

Berfoto bersama Badut Kaso. (Foto: Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Terbukti, banyak cerita sukses dari pengguna cochlear implant di Indonesia yang sudah mendapatkan manfaatnya bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun. “Cochlear implant dirancang untuk meniru fungsi telinga bagian dalam (koklea).

Tugasnya untuk menggantikan fungsi sel-sel rambut sensorik yang rusak di dalam telinga bagian dalam, yang meneruskan rangsangan ke saraf auditory hingga lanjut ke otak. Sehingga, bisa mendapatkan suara lebih jernih,” ucapnya.

Baca juga: Kasoem Hearing Center Dipercaya Menjadi Penyedia Alat Bantu Dengar dalam Kegiatan Donasi Feng Tay ke SLB BC YPNI Pameungpeuk

Tak berakhir pada pemasangan saja, Cochlear berkomitmen terus meningkatkan teknologi dan inovasi. Pihaknya juga berupaya mengedukasi dengan pelayanan berkesinambungan terkait perawatan, setting mau pun upgrade alat. World Hearing Day 2023 dirayakan seluruh dunia setiap 3 Maret.

Di Jakarta, perayaan ini diadakaN oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan, Kepala Leher (Perhati-KL) Jakarta dan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM). Kegiatan berupa talk show edukasi menjaga kesehatan telinga dan pendengaran, hearing screening, fun walk serta zumba.

Translate »