Kasoem Hearing Center Gelar Webminar Managing Hearing Loss in Children secara Hybrid

Kasoem Hearing Center Gelar Webminar Managing Hearing Loss in Children secara Hybrid

Kasoem Hearing Center bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan, Kepala Leher (Perhati-KL), Cochlear Limited, Oticon, dan Interacoustics didukung oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengadakan program kursus Managing Hearing Loss in Children. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring dan luring di Cochlear Training & Experience Centre (CTEC), Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Selama dua hari berturut-turut, yaitu 12-13 Mei 2023, kursus diberikan kepada dokter THT di seluruh Indonesia. Sederet pembicara hadir dari berbagai profesi, mulai dari dokter hingga audilog profesional.

Baca juga: Treat Hearing Loss as an Emergency: How Cochlear Implants Can Treat Hearing Loss?

Mereka adalah Dr. dr. Siti Faisa Abiratno, M.Sc, Sp.THT-BKL Subsp NO (K), Dr. dr. Haris M Ekorini, Sp THT-BKL Subsp NO (K), Dr. dr. Harim Priyono MD PhD, dan dr. Madhita Kasoem Majid MD MSc AudVestMed serta Dr. dr. Tri Martani MARS, Sp. THT-BKL, Supsp FPR (K). Kemudian, Leah M.Labrador SLP.ed LSLS. Cert AVT, Kim Ruth L. Mariano, BS Psy, MClinAud, Jack Bennett, Aud, Amanda Goodhew, MSc, Aud, Maureen Doty Tomasula, Aud, CCC-A, FAAA, dan Fulya Ustunkan MD-Aud serta Rini Nurbaeti, Amd. TW.

“Pembicara dari berbagai latar belakang ini sengaja dihadirkan agar dokter mendapatkan ilmu seluas-luasnya dari berbagai sudut pandang. Baik yang sudah pernah, mau pun yang pertama kali berhadapan dalam kasus gangguan pendengaran anak-anak,” ujar dr. Madhita Kasoem M.Sc Aud-vest.

Assesment

Tema yang diangkat dalam Course Program Managing Hearing Loss ini terbagi menjadi dua, yaitu Assesment dan Management. Pada hari pertama tema Assesment terbagi menjadi dua sesi. Pertama meliputi Physiology of Hearing in Relation with Speech Perception, Behavioral Observation Audiometry (BOA), Visual Reinforcement Audiometry (VRA), Play Audiometry, Indonesian Speech Recognition Threshold Test (indoSPRITT) serta Immittance Audiometry dan High Frequency Tympanometry.

Sesi kedua antara lain Medical Ethics, Otoacoustic Emission (OAE), Screening and Diagnostic, Auditory Brainstem Response (ABR), Auditory Steady-State Response (ASSR), dan Pediatric Auditory Brainstem Response dan Threshold Estimation to Fit Hearing Aids for Infants and Children.

Managing Hearing Loss in Children

Managing Hearing Loss in Children daring dan luring di Cochlear Training & Experience Centre (CTEC), Lebak Bulus, Jakarta Selatan. (Foto: Digital Marketing Kasoem Group)

Management

Pada hari kedua, Sabtu, 13 Mei 2023, tema yang diangkat adalah Management. Sesi pertama berupa Hearing Aids Selection, Verification, and Validations, Evaluating and Monitoring of Amplification Progress in Children, The Evolution of Cochlear Implant Device, Cochlear Implantation in Infant and Children serta Auditory Verbal Therapy.

“Sebenarnya, butuh waktu lebih dari dua hari untuk menyampaikan ilmu berdasarkan tema yang terpilih ini. Namun, dalam program kursus Managing Hearing Loss in Children materi akan disampaikan secara efektif. Sehingga, peserta memperoleh ilmu yang kemudian dipraktikan saat berhadapan dengan kasus gangguan dengar anak,” tutur Dr. dr. Siti Faisa Abiratno, M.Sc, Sp.THT-KL.

Peserta yang hadir antusiasme mengikuti program kursus Managing Hearing Loss in Children. Sebab, ada sesi khusus berupa diskusi materi, tanya-jawab sampai kuis. Selama dua hari, total peserta yang hadir lebih dari 200 orang. Peserta yang menyelesaikan program ini pun mendapatkan Satuan Kredit Profesi (SKP) dari IDI.

Komitmen Kasoem Hearing Center

Kasoem Hearing Center merupakan satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015. Maka dari itu, Kasoem Hearing Center berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat terkait gangguan pendengaran, seperti menjadi fasilitator program pelatihan untuk dokter dan profesional.

Tak hanya itu, sebagai hearing center, Kasoem Hearing Center dapat menjawab kebutuhan untuk pendengaran. Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center pun melayani pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan untuk bayi, anak-anak, dewasa hingga orang tua lanjut usia oleh audilog profesional.

Selain itu, tersedia teknologi untuk membantu, seperti alat bantu dengar (ABD), Bone Anchored Hearing Aid (BAHA) sampai cochlear implant (implan koklea). Hubungi Kasoem Care melalui 08118179910, untuk informasi lebih lanjut mengenai alat bantu dengar dan masalah pendengaran Anda.

Kasoem Hearing Center Digandeng Kitabisa.com Donasikan Alat Bantu Dengar di Bandung

Kasoem Hearing Center Digandeng Kitabisa.com Donasikan Alat Bantu Dengar di Bandung

Bandung – Kasoem Hearing Center dipercaya Kitabisa.com untuk menyalurkan alat bantu dengar (ABD) kepada anak-anak yang membutuhkan. Kali ini, donasi diberikan pada lima anak-anak gangguan dengar di Kasoem Hearing Center cabang Buah Batu, Bandung, Jawa Barat.

Deputy Chief Executive Officer Kasoem Group Trista Mutia Kasoem mengatakan pemberian alat bantu dengar melalui Kitabisa.com ini sejalan dengan visi dan misi perusahaan. Bahwasanya, mereka yang menderita gangguan dengar berhak memiliki pendengaran normal.

“Kita bersyukur, Kasoem Hearing Center kembali dipercaya untuk menyalurkan donasi. Karena artinya, kita dapat memberikan pelayanan terbaik untuk mereka yang punya keluhan terkait gangguan dengar,” tutur Trista.

Baca juga: Kasoem Hearing Center Donasi 13 Alat Bantu Dengar dalam HUT ke-72 RSPAD Gatot Subroto

Menurut dia anak-anak gangguan dengar yang membutuhkan tidak hanya diberi alat bantu dengar secara simbolis. Tapi, anak-anak itu mendapat pelayanan pemeriksaan telinga dengan lengkap.

“Mulai dari Brain Evoked Response Auditory (BERA), fitting sampai alat bantu dengar dipasangkan di telinganya. Jadi, kita memberikan pelayanan sesuai dengan tagline Kasoem Hearing Center One Stop Solutions for All Hearing Problem,” ucapnya.

Pemeriksaan BERA Baihaqi Busrol Karim di Kasoem Hearing Center cabang Buah Batu.

Cerita Orang Tua

Elsa, salah satu orang tua penerima alat bantu dengar tak berhenti mengucap syukur atas donasi yang diberikan Kitabisa.com melalui Kasoem Hearing Center. Mengingat, selama ini ia berjuang mengumpulkan pundi-pundi rupiah sejak putranya, Rafi Muhamad Anbian divonis gangguan dengar sangat berat pada usia tiga tahun.

“Saat itu, dede melakukan tes BERA (Brain Evoked Response Auditory), katanya ada gangguan dengar telinga kanan 95 desibel dan kiri 100 desibel. Terus disarankan beli alat bantu dengar. Tapi, karena kendala dari biaya, dari usia tiga tahun saya nabung dulu,” ujar Elsa.

Selang dua tahun, ia berhasil mendapat pinjaman untuk membeli alat bantu dengar untuk satu telinganya. Sambil memasrahkan diri kepada Tuhan, tiba-tiba ia mendapat informasi dari Kasoem Hearing Center bahwa putranya mendapatkan alat bantu dengar untuk satu telinganya lagi.

“Saya mah nangis. Bener-bener nangis tuh, Ya Allah ini rezeki yang tak terkira. Kalau misalkan buat beli mah belum kepikiran, ini juga masih ngutang. Bahagia semua juga, ahamdulillah rezeki dede, kaya mimpi,” ujar Elsa.

Cita-cita Elsa tidak muluk-muluk. Ia berharap donasi alat bantu dengar dari Kitabisa.com melalui Kasoem Hearing Center ini dapat membuat putranya mendengar dengan dua telinga lebih baik.

Penyerahan alat bantu dengar kepada orang tua Tania Silvia Anjani di Kasoem Hearing Center cabang Buah Batu, Bandung, Jawa Barat, Kamis, 23 Juni 2022.

Senada dengan Elsa, Seli, orang tua dari Tania Silvia Anjani turut merasakan kebahagiaan tersebut. Meski sempat tak percaya, ia benar-benar meras senang. Karena, perjuangannya mengumpulkan biaya dari hasil suaminya bekerja sebagai kuli bangunan, didengar Tuhan. Putrinya, mendapat alat bantu dengar dari uluran tangan orang baik.

“Seneng, malahan pas ada chat jadi kaget. Sebelum dibales tuh di ss dulu, ditanyain ke orang-orang, ini benar apa enggak. Enggak bisa ngomong apa-apa, kaget. Seneng. Saking senengnya, enggak nyangka,” tutur Seli.

Baca juga: Event Parents Power, Kasoem Hearing Center Kolaborasi dengan Komunitas Gangguan Dengar di Semarang

Harapannya sama seperti orang tua lainnya, ia ingin Tania bisa melanjutkan pendidikan. Bukan masuk ke sekolah khusus, melainkan ke sekolah umum sama dengan anak dengan pendengaran normal lainnya. 

“Pengen sama lah kaya anak yang lainnya, yang normal. Pengen bisa sekolah juga enggak ke SLB. Baru dengernya saja sudah sedih, apalagi ngeliat anak masuk ke SLB. Pengennya mah ke sekolah umum,” ucapnya.

Selain Rafi dan Tania, tiga anak penerima alat bantu dengar adalah Rizal Muhammad, Qori Tanisha Indrani, dan Baihaqi Busrol Karim. Donasi alat bantu dengar diberikan di Kasoem Hearing Center cabang Buah Batu, Kamis, 23 Juni 2022. Alat bantu dengar yang diberikan adalah tipe Super Power untuk anak dengan masalah gangguan dengar sangat berat. (nhn)

Translate »