Untuk pertama kalinya Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading menjalankan operasi cochlear implant terhadap anak gangguan pendengaran, Senin, 27 Maret 2023. Penanaman elektroda implan Cochlear yang dipimpin oleh DR.dr. Harim Priyono, Sp.THT-BKL, Subsp.Oto(K) dihadiri oleh Direktur Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading dr. Ronald Reagan, Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kasoem Group Trista Mutia Kasoem, dan Country Manager, Indonesia & BD Alliance Director Cochlear Kumala Dewi.

Deputy CEO Kasoem Group Trista Mutia Kasoem turut berbahagia atas keberhasilan operasi cochlear implant di Rumah Sakit Mitra Keluarga. Karena artinya, pasien memiliki lebih banyak referensi jika ingin melakukan operasi di rumah sakit area Jakarta. 

“Ini merupakan hari kebahagiaan untuk kami. Karena, hari ini merupakan operasi cochlear implant pertama di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading. Selain itu, menjadi suatu kehormatan bagi kami bisa bekerjasama dengan salah satu rumah sakit besar di Jakarta, yang memiliki 20 cabang yang tersebar di Jabodetabek dan area Jawa Timur,” ucap Trista.

Baca juga: Kasoem Hearing Center Beri Awarness Pentingnya Jaga Kesehatan Telinga dan Pendengaran dalam World Hearing Day 2023

Ia berharap misi Rumah Sakit Mitra Keluarga dapat menjadi center of exellence gangguan pendengaran dapat terwujud. Sebab, sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia dengan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center memiliki tujuan serupa, khususnya membantu pasien mendapat kualitas hidup yang lebih baik.

“Kenapa kualitas hidup yang lebih baik? Karena, dengan memberikan solusi untuk gangguan pendengaran, seperti cochlear implant, tentunya kita berharap pasien-pasien ini bisa beraktivitas, seperti layaknya, jika anak-anak, anak-anak normal lainnya, masuk ke sekolah umum. Sedangkan orang dewasa, mereka bisa berkomunikasi, bersosialiasi lagi,” ujarnya.

Ia percaya menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Mitra Keluarga menjadi pilihan yang tepat. Apalagi, rumah sakit tersebut memiliki fasilitas lengkap untuk operasi implan koklea dan sumber daya manusia yang profesional.

Fasilitas, SDM, dan Teknologi yang Memadai

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading dr. Ronald Reagan mengatakan operasi cochlear implant tak akan terwujud tanpa pengembangan berbagai aspek. Untuk mencapai titik ini, pihaknya sengaja melengkapi perlengkapan tercanggih untuk tindakan operasi, seperti mikroskop medis terbaik di kelasnya, menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih dan profesional serta memilih teknologi teranyar dari Cochlear.

“Dengan fasilitas dan berbagai alat penunjang medis serta peralatan operasi yang sudah kita investasikan, juga dari sisi SDM, kita punya dr. Harim, dr. Semiramis, dr. Ratna Dwi Restuti, tim pemulihan dan tim penunjang yang andal. Kita yakin mampu menangani secara komprehensif berbagai kasus gangguan telinga dan pendengaran dari tingkat basic sampai advanced ,” ujar Reagan.

Pemenuhan fasilitas ini, menurut dia untuk mencapai cita-cita Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading membangun pusat keunggulan , Pusat Telinga dan Pendengaran Jakarta. Sehingga mampu melakukan skrining atau deteksi dini, terapi pembebanan sampai operatif, serta perawatan pasca-operasi seperti habilitasi atau rehabilitasi, Auditory Verbal therapy (AVT) dan perawatan komprehensif lainnya.

“Kita punya SDM, ahli di bidangnya. Dengan begitu, akan meyakinkan orang tua bahwa mereka memang di tangan yang tepat. Selain itu, punya alat yang terbaik untuk dipasang dan tentunya dengan fasilitas yang terbaik,” ujar Reagan.

Dukungan Penuh untuk Anak yang Menjalani Operasi Cochlear Implant

Country Manager, Indonesia & BD Alliance Director Cochlear Kumala Dewi mendukung kerja sama antara Kasoem Hearing Center dengan Rumah Sakit Mitra Keluarga. Dengan terlaksananya operasi implant pertama di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading hari ini secara lancar, menurut dia menjadi babak baru bagi Indonesia terkait kemajuan operasi cochlear implant. 

“Karena fasilitas sudah setara, keahlian atau ahli medis sudah setara di luar negeri, dan produknya yang terbaik sudah berada di Indonesia. Saya rasa masyarakat Indonesia bisa berbangga hati mendapatkan kesempatan sama dengan masyarakat di negara lain. Dalam hal ini, operasi pemasangan implan koklea , ” ucap Kumala.

Tugas ke depan adalah saling bahu-membahu mengembangkan profesionalisme untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia. Semua pihak, menurut dia perlu komitmen untuk masalah pendengaran dari screening, surgery , habilitasi dan monitoring

Lebih jauh lagi, dia mengapresiasi orang tua yang memilih Cochlear untuk teknologi pendengaran putri. Sebab, Cochlear merupakan salah satu brand yang tak diragukan lagi kualitasnya.

“Betapa bapak sebagai orang tua sudah melakukan hal yang luar biasa, dan saya ingin menyatakan kembali bapak beruntung. Pertama, memilih produk yang terbaik yang ada saat ini, dilakukan oleh dokter ahli di bidangnya, dilakukan di rumah sakit dengan peralatan paling canggih, tutur dia.

Tak Perlu Khawatir Operasi Implan Koklea

Doktor Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher (THT-BKL) Sub Spesialis Otologi Konsultan (Subsp.Oto K) Harim Priyono mengatakan implan rumah siput merupakan solusi terakhir bagi gangguan pendengaran yang tak tertolong alat bantu dengar biasa. Sebab, dapat mengembalikan fungsi pendengaran yang dilakukan dengan stimulasi listrik.

Meski terlihat ‘menyeramkan’ karena prosesnya perlu melalui pemrosesan, sebenarnya, kata dia operasi implan koklea ringan. Secara keseluruhan sama dengan operasi telinga yang lain dan orang tua tak perlu khawatir. Sekilas memang seperti prosedur eksklusif. Karena, pemasangan alat hingga ratusan juta. Tapi sebenarnya, operasi cochlear implant tergolong sederhana. 

“Sering untuk menenangkan pasien, saya selalu sampaikan ke intinya. Operasi implan sebenarnya jauh lebih aman daripada operasi amandel. Yang sering disebut orang tua ‘ah anak saya kemarin operasi amandel, seperti cabut gigi’. Tapi, buat kami operasi amandel agak deg-degan karena ada akibat fatal.Tetapi, tidak pada operasi cochlear implant,” kata Harim.

Operasi implan koklea untuk pasien ini dilakukan dalam rangka World Hearing Day 2023. Maka dari itu, Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading bersama Kasoem Hearing Center serta Cochlear menyaring 10 anak gangguan pendengaran dari seluruh wilayah Indonesia untuk menjalani operasi implan koklea secara gratis. 

Salah satu program corporate social responsibility (CSR) ini mulai terlaksana pada akhir Maret 2023. Ini menggambarkan bentuk kolaborasi dan kepedulian dari Mitra Keluarga, Kasoem, dan Cochlear terhadap orang dengan gangguan pendengaran.

Translate »