Cochlear, perusahaan nomor satu terbaik di dunia di bidang implan pendengaran, dengan bangga mengadakan konferensi pers dengan topik “Treat hearing loss as an emergency – how cochlear implant can treat hearing loss”. Untuk meningkatkan kesadaran akan gangguan pendengaran dan penanganan secara medis, konferensi pers bekerjasama dengan Boy William, seorang publik figur terkemuka di Indonesia.

Konferensi pers digelar pada Sabtu, 13 Mei 2023, jam 14:00 – 16:30, di The Forest at The Veranda, Jakarta Selatan. Acara ini dihadiri oleh Anthony Bishop, President Cochlear, Asia Pacific and Latin America dan Kayla, pengguna cochlear implant, seorang siswi SMP yang kini berusia 16 tahun.

Kayla menjalani operasi cochlear implant pada kedua telinganya di usia dua tahun. Kayla pun berbagi pengalaman pribadinya tentang bagaimana teknologi cochlear implant telah mengubah hidupnya.

Cochelar Implant

President Cochlear Asia Pacific and Latin America Anthony Bishop dalam konferensi pers Treat Hearing Loss as an Emergency: How Cochlear Implants Can Treat Hearing Loss? di The Forest, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu, 13 Mei 2023. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Berdasarkan data World Health Organization (WHO), gangguan pendengaran adalah masalah kesehatan yang cukup penting. Saar ini, diperkirakan 1,5 miliar orang di seluruh dunia mengalami gangguan pendengaran setidaknya pada satu telinga.

Meski demikian, dalam satu dekade terakhir, telah terjadi peningkatan pasien penerima cochlear implants. Ini merupakan bukti nyata keberhasilan penanganan gangguan dengar dengan metode tersebut.

“Kami merasa terhormat Boy William dapat bergabung dengan kami untuk meningkatkan kesadaran mengenai isu penting ini,” kata Anthony Bishop. “Melalui konferensi pers ini, kami berharap dapat mengedukasi masyarakat mengenai penanganan medis yang tersedia, dan mengajak orang-orang dengan gangguan pendengaran untuk proaktif mencari penanganan dan perawatan yang tepat.”

Cochlear Implant Beda dari Alat Bantu Dengar Konvensional

Konferensi pers akan lebih menekankan pada keefektifan Cochlear Implants sebagai penanganan medis yang aman dan terpercaya yang dapat membantu orang dengan gangguan pendengaran mampu berkomunikasi dengan baik dengan orang sekitarnya.

Cara kerja Cochlear Implants berbeda dari alat bantu dengar konvensional. Teknologi ini dirancang untuk melampaui bagian telinga bagian dalam yang rusak kemudian secara langsung merangsang saraf pendengaran. Sehingga, membantu individu dengan gangguan pendengaran sensorineural level berat hingga sangat berat sehingga bisa mendengar dengan lebih jelas dan jernih.

“Kami berkomitmen untuk memperluas distribusi Cochlear Implant di Indonesia dan memberikan pelayanan terbaik untuk penerima implan,” kata Trista Kasoem, CEO Kasoem Hearing Center. “Kami percaya setiap orang dengan gangguan pendengaran berhak mendapatkan akses penanganan dan perawatan yang terbaik, dan kami bangga menjadi mitra kerja Cochlear dalam hal ini.”

Foto bersama Boy William seusai konferensi pers Treat Hearing Loss as an Emergency: How Cochlear Implants Can Treat Hearing Loss? di The Forest, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu, 13 Mei 2023. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Boy Williams, yang lahir tuli di salah satu telinganya, mengungkapkan kegembiraannya mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan Cochlear dalam acara ini. “Mempersiapkan konferensi ini telah membuka mata saya. Ternyata ada teknologi baru yang dapat menangani individu dengan gangguan pendengaran. Sehingga, mampu mendengar kembali.”

“Sebagai orang yang menghargai kekuatan komunikasi, saya bangga bisa menjadi bagian dalam usaha membantu orang-orang dengan gangguan pendengaran. Bersama-sama, kita dapat menciptakan lingkungan lebih inklusif dan suportif untuk semua.”

Konferensi pers ini terbuka untuk awak media, profesional kesehatan, dan masyarakat umum. Untuk informasi lebih lanjut mengenai acara ini dan untuk konfirmasi kehardiran (RSVP), dipersilakan mengirim email ke Kumaladewi: kdewi@cochlear.com.

Mengenai Cochlear Limited

Setiap individu selalu menjadi inspirasi Cochlear, dimulai saat Profesor Graeme Clark menciptakan teknologi multichannel Cochlear Implants pertama kali di dunia, ketika melihat ayahnya berjuang melawan gangguan pendengaran. Sejak 1981, Cochlear telah menyediakan lebih dari 700,000 perangkat di lebih dari 180 negara, membantu orang di segala usia di seluruh dunia untuk bisa mendengar.

Baca juga: Kabar Gembira! Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Berhasil Lakukan Operasi Implant Cochlear Pertama

Sebagai perusahaan nomor satu terbaik di dunia di bidang implan pendengaran, Cochlear menghubungkan orang-orang, dan menyambut mereka dalam komunitas implan pendengaran terbesar di dunia. Cochlear memiliki tenaga kerja global yang berjumlah hampir 4.500 orang, dengan semangat untuk maju dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan orang-orang dengan gangguan pendengaran.

Cochlear terus berinovasi untuk mengantisipasi kebutuhan di masa depan, yang mana saat ini sudah berinvestasi lebih dari 2 miliar AUD dalam penelitian dan pengembangan untuk terus mendorong kemajuan teknologi guna membantu lebih banyak orang mendengar.

Translate »