Bandung – Kasoem Group meresmikan gedung History of Kasoem di Jalan Buah Batu Nomor, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 28 Agustus 2022. Pengukuhan prasasti gedung Kasoem Group ditandatangani oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.
Deputy Chief Executive Officer Kasoem Group Trista Mutia Kasoem mengatakan peresmian gedung Kasoem Group History of Kasoem ini untuk mengingatkan kembali perjalanan Founder Pioneer Optik di Indonesia Atjoem Kasoem (A. Kasoem) mendirikan toko pertama di Bandung pada 1939.
“Meski tak membuka cabang tepat di tempat pertama, yaitu Jalan Braga Nomor 21, kita tetap bangga. Karena, kita bisa kembali ke kota pertama berdiri, yaitu Bandung. Di sini lah kita, dari dan kembali ke Bandung,” tutur Trista.

Deputy Chief Executive Officer Kasoem Group Trista Mutia Kasoem saat peresmian Gedung Kasoem Group di Jalan Buah Batu, 209, Bandung, Minggu, 28 Agustus 2022. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)
Mulai dari Tekad hingga Kacamata untuk Pendiri Bangsa
Seusai menyelesaikan sekolahnya, A. Kasoem bekerja sebagai asisten pemilik toko kacamata (optisi) di Jalan Braga Nomor 21 berkebangsaan Jerman, Kurt Schlosser. Dari Schlosser, ia belajar banyak mengenai kacamata dan beberapa percakapannya, membuatnya menyadari untuk memiliki toko dan pabrik kacamata sendiri. Agar kelak, bangsanya tak perlu jauh-jauh ke negeri orang.
Kasoem muda pun mulai berkeliling, berjalan dari satu pintu ke pintu lain menjual kacamata yang dibawa dalam tasnya. Lama-kelamaan, ia mengayuh sepeda untuk menjual kacamatanya.
Baca juga: Dirgahayu RI! Ini Nih Arti Kemerdekaan untuk Karyawan Kasoem Group
Sampai suatu saat, ia berhasil membuka toko kacamata yang ditinggalkan Schlosser ke Jerman. A. Kasoem pun jadi orang pertama Indonesia (yang saat itu belum merdeka) memiliki dan mengelola toko optik di negeri sendiri.
Pada masa revolusi 1946, saat Ibu Kota Negara dipindahkan ke Yogyakarta, A. Kasoem ikut pindah ke sana. Ia pun diminta Wakil Presiden Pertama RI Mohammad Hatta untuk menyediakan kacamata bagi dirinya, Presiden Pertama RI Soekarno, para pejuang serta rakyat Indonesia.
“Pak Atjoem Kasoem dipercayakan untuk melakukan pemeriksaan, pemeliharaan, dan pembuatan kacamata untuk Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, para pejuang dan rakyat,” ujar Trista.

Gedung Kasoem Group di Jalan Buah Batu, 209, Bandung, Minggu, 28 Agustus 2022. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)
Pioneer Optik Indonesia
Dipercaya oleh para pendiri bangsa untuk membuat kacamata, ia berhasil memperluas cabang ke Yogyakarta, Solo, Jakarta, dan Tasikmalaya. Atas berbagai prestasi di bidang optik, pada 1970, A. Kasoem mendapat penghargaan dari pemerintah sebagai Pioneer Optic di Indonesia.
Kendati usahanya meluas, ia tak melonggarkan kecintaannya di bidang optik. Untuk memahami seluk beluk gangguan penglihatan A. Kasoem, bahkan mengenyam pendidikan sampai ke Jerman. Pulang ke Tanah Air, ia mendirikan pabrik lensa bifokus di kampung halamannya, Kadungora, Garut, Jawa Barat.
“Pabrik kacamata tersebut diresmikan oleh Wakil Presiden Sri Sultan Hamengkubuwono ke-IX,” ucapnya.
Baca juga: Kasoem Hearing Center Digandeng Kitabisa.com Donasikan Alat Bantu Dengar di Bandung
Kini, menurut dia Kasoem sudah berkembang mengikuti perkembangan zaman. Bisnis A. Kasoem di bidang optik ini diteruskan oleh putranya, yaitu Muhammad Hatta pada 1971 dan branding menjadi A. Kasoem Cikini.
Periode 2000-an, M. Hatta Kasoem melakukan perubahan brand dari A. Kasoem menjadi A. Kasoem Cikini Optikal. Hingga akhirnya bertransformasi menjadi Kasoem Vision Care pada 2015.

Gedung Kasoem Group di Jalan Buah Batu, 209, Bandung, Minggu, 28 Agustus 2022. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)
Kelahiran Kasoem Hearing Center
Selain Kasoem Hearing Center, M. Hatta pun membuka unit bisnis baru pada 1989, yaitu Kasoem Hearing Center untuk menangani masalah gangguan pendengaran. Agar usaha berkembang, Kasoem Hearing Center bekerjasama dengan Oticon, produsen alat bantu dengar yang berbasis di Copenhagen, Denmark pada 1990.
Kasoem Hearing Center juga bekerjasama dengan Cochlear Limited, salah satu penyedia cochlear implant terbesar di dunia, asal Australia pada 2007. 28 tahun melayani masyarakat Indonesia dengan gangguan pendengaran, Kasoem Hearing Center akhirnya mendapatkan sertifikasi kualitas mutu ISO 9001:2015.
“Kasoem Hearing Center pun mendapat penghargaan dari Oticon sebagai salah satu hearing center dengan konsep pelayanan audilogy pediatric terbaik di antara 80 negara lain,” tutur dia.
Selama 30 tahun melayani orang dengan gangguan dengar, Kasoem Hearing Center mengubah nama brand beberapa kali. Pertama, SIKA, brand yang dibentuk dengan Siemens, kedua A. Kasoem Cikini Hearing Center usai lepas dari Siemens, dan ketiga, Kasoem Hearing & Speech Center.
Pada 2022, tiga nama sebelumnya tidak digunakan lagi. Akhirnya, rebranding kembali menjadi Kasoem Hearing Center dengan tagline One Stop Solution for All Hearing Problem.

Corporate Social Responsibility (CSR) Kasoem HELP dalam bentuk donasi kacamata dan alat bantu dengar bagi orang yang membutuhkan di Jalan Buah Batu, 209, Bandung, Minggu, 28 Agustus 2022. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)
Mimpi Trista sama dengan para pendahulunya, memberi solusi terkait masalah penglihatan dan pendengaran untuk masyarakat Indonesia. Agar sejalan dengan A. Kasoem dan M. Hatta Kasoem, ia memegang teguh value Kasoem HELP, yaitu Harmony, Exellence in Science, Loyality, and Professional.
Sesuai value HELP, yang artinya menolong, Kasoem Group senantiasa berbagi dengan sesama melalui Corporate Social Responsibility (CSR). Salah satu bentuknya adalah donasi kacamata dan alat bantu dengar bagi orang yang membutuhkan.