Resmikan Gedung Kasoem Group di Bandung, Sandiaga Uno: Tetaplah Menginspirasi

Resmikan Gedung Kasoem Group di Bandung, Sandiaga Uno: Tetaplah Menginspirasi

Bandung – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno meminta Kasoem Group tetap menginspirasi pelaku ekonomi di Indonesia. Sebab, Kasoem Group memiliki sejarah penting dalam dunia optik Indonesia.

“Kasoem Group, tetaplah menginspirasi. 80 tahun sudah bekiprah, mari kita dorong 80 tahun lagi mendunia,” tutur Sandi dalam peresmian gedung Kasoem Group History of Kasoem di Jalan Buah Batu Nomor, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 28 Agustus 2022.

Salah satu sejarah penting sejak pertama didirikan oleh Atjoem Kasoem atau A. Kasoem, kata dia adalah pernah membuat kacamata bagi para pendiri bangsa. Dua di antaranya Presiden Pertama RI Soekarno dan Wakil Presiden Pertama RI Mohammad Hatta.

“Karena yang diberikan kacamata itu tokoh-tokohnya Bung Karno, Muhammad Hatta, tokoh-tokoh kelas dunia,” tuturnya.

CSR Kasoem Group

Deputy Chief Executive Officer Kasoem Group Trista Mutia Kasoem saat membagikan kacamata kepada penerima donasi di Jalan Buah Batu, 209, Bandung, Minggu, 28 Agustus 2022. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Selain itu, Sandi menilai Kasoem Group memberikan inspirasi bahwa berbisnis itu adalah berbagi. Hal tersebut tercermin dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Kasoem Group membagikan 100 kacamata gratis dan 25 alat bantu dengar.

“Sebagai salah satu perusahaan senior di Indonesia, Kasoem juga memberikan inspirasi bahwa berbisnis itu adalah berbagi, berbisnis itu adalah memberikan motivasi kepada Rafael-Rafael yang lain, bahwa untuk untuk bisa memiliki masa depan yang lebih cerah,” tuturnya.

Baca juga: Resmikan Gedung, Kasoem Group Bagi 100 Kacamata dan 25 Alat Bantu Dengar di Bandung

Sementara itu, Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kasoem Group Trista Mutia Kasoem mengatakan kegiatan donasi dilakukan karena semangat menolong sesama. Ditambah, sejalan dengan value perusahaan, yaitu HELP (Harmony, Excellent in Science, Loyalty and Professional).

“Masalah gangguan penglihatan dan pendengaran tidak boleh dibiarkan dan dianggap sepele. Karena, berhubungan dengan kualitas hidup seseorang. Maka dari itu, Kasoem Group dengan donatur hadir di Bandung untuk memberikan solusi terkait gangguan penglihatan, maupun pendengaran,” ujar Trista.

Sandiaga Uno Ajak Kasoem Group Mendunia 80 Tahun Lagi melalui Wellness and Medical Tourism Kemenparekraf

Sandiaga Uno Ajak Kasoem Group Mendunia 80 Tahun Lagi melalui Wellness and Medical Tourism Kemenparekraf

Bandung – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong Kasoem Group melalui Kasoem Vision Care dan Kasoem Hearing Center turut serta dalam program Wellness and Medical Tourism. Salah satunya, dengan mengambil simbol 3G (tiga G) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

“Saya ingin mendorong Kasoem Group untuk menjadi terdepan, mengambil tiga (3) simbol dari Kemenparekraf. 3 G, yaitu G pertama Gercep, Gerak Cepat. G kedua Geber, Gerak Bersama, dan Gaspol, Garap Semua Potensi Online,” tutur Sandi dalam peresmian Gedung Kasoem Group ‘History of Kasoem’, Minggu malam, 28 Agustus 2022.

Menurutnya potensi pariwisata kesehatan saat ini memiliki nilai tinggi. Seperti data dari Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) yang mengungkapkan wisatawan kesehatan internasional di Malaysia mencapai 1,2 juta orang. Dari angka tersebut, 700 ribu di antaranya berasal dari Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (kiri) bersama Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kasoem Group Trista Mutia Kasoem (kanan) berbincang menganai History of Kasoem.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (kiri) bersama Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kasoem Group Trista Mutia Kasoem (kanan) berbincang mengenai History of Kasoem. (Foto: Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Sementara itu, mereka yang pergi ke sana berkepentingan melakukan pemeriksaan kesehatan, termasuk penglihatan dan pendengaran. Dari total 1,2 juta wisatawan kesehatan tersebut, Malaysia Healthcare Travel Council mampu meraup Rp23 triliun.

“Nah, kami melihat bahwa ternyata di Indonesia membelanjakan lebih dari Rp100 triliun dan yang dimiliki oleh populasi Indonesia untuk mendapatkan layanan kesehatan se-simple mengecek penglihatan, pedengaran ke luar negeri,” ucapnya.

Baca juga: Kasoem Group Resmikan Gedung History of Kasoem, dari dan Kembali ke Bandung

Maka dari itu, ketimbang melakukan pemeriksaan mata dan pendengaran di negeri orang, Sandi ingin Kasoem Group yang ambil bagiannya. Jadi, wisatawan dalam negeri tak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk mendapatkan fasilitas kelas internasional.

“Kasoem Group, tetaplah menginspirasi 80 tahun sudah bekiprah, mari kita dorong 80 tahun lagi mendunia. Karena yang diberikan kacamata itu tokoh-tokohnya Bung Karno, Muhammad Hatta, tokoh-tokoh kelas dunia,” ucapnya.

Kasoem Group Siap Mendunia

Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kasoem Group Trista Mutia Kasoem menyambut baik ajakan Sandi untuk berpartisipasi dalam program Wellness and Medical Tourism (Kemenparekraf). Karena, Kasoem Group yang sudah berdiri sejak 1939 telah memiliki fasilitas yang lengkap untuk pemeriksaan penglihatan dan pendengaran sesuai standar internasional.

Tak hanya itu, Kasoem Group juga mengedepankan pelayanan serta solusi sesuai kebutuhan konsumen. Hal tersebut sejalan dengan value Kasoem HELP, yaitu Harmony, Excellent in Science, Loyalty, and Professional.

“Kasoem Group siap mendukung program Pak Menteri, khususnya program Wellness and Medical Tourism. Selain meningkatkan awareness pelanggan dari dalam negeri, ini juga bisa menjadi peluang untuk menciptakan lapangan kerja baru untuk industri wisata kesehatan,” ucap Trista.

Dengan pengalaman lebih dari 80 tahun, Kasoem Group siap mengepakan sayap untuk berkiprah di dunia internasional. Untuk gangguan penglihatan ada Kasoem Vision Care, sementara gangguan pendengaran ada Kasoem Hearing Center.

Kasoem Group Resmikan Gedung History of Kasoem, dari dan Kembali ke Bandung

Kasoem Group Resmikan Gedung History of Kasoem, dari dan Kembali ke Bandung

Bandung – Kasoem Group meresmikan gedung History of Kasoem di Jalan Buah Batu Nomor, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 28 Agustus 2022. Pengukuhan prasasti gedung Kasoem Group ditandatangani oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.

Deputy Chief Executive Officer Kasoem Group Trista Mutia Kasoem mengatakan peresmian gedung Kasoem Group History of Kasoem ini untuk mengingatkan kembali perjalanan Founder Pioneer Optik di Indonesia Atjoem Kasoem (A. Kasoem) mendirikan toko pertama di Bandung pada 1939.

“Meski tak membuka cabang tepat di tempat pertama, yaitu Jalan Braga Nomor 21, kita tetap bangga. Karena, kita bisa kembali ke kota pertama berdiri, yaitu Bandung. Di sini lah kita, dari dan kembali ke Bandung,” tutur Trista.

Trista Mutia Kasoem

Deputy Chief Executive Officer Kasoem Group Trista Mutia Kasoem saat peresmian Gedung Kasoem Group di Jalan Buah Batu, 209, Bandung, Minggu, 28 Agustus 2022. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Mulai dari Tekad hingga Kacamata untuk Pendiri Bangsa

Seusai menyelesaikan sekolahnya, A. Kasoem bekerja sebagai asisten pemilik toko kacamata (optisi) di Jalan Braga Nomor 21 berkebangsaan Jerman, Kurt Schlosser. Dari Schlosser, ia belajar banyak mengenai kacamata dan beberapa percakapannya, membuatnya menyadari untuk memiliki toko dan pabrik kacamata sendiri. Agar kelak, bangsanya tak perlu jauh-jauh ke negeri orang.

Kasoem muda pun mulai berkeliling, berjalan dari satu pintu ke pintu lain menjual kacamata yang dibawa dalam tasnya. Lama-kelamaan, ia mengayuh sepeda untuk menjual kacamatanya. 

Baca juga: Dirgahayu RI! Ini Nih Arti Kemerdekaan untuk Karyawan Kasoem Group

Sampai suatu saat, ia berhasil membuka toko kacamata yang ditinggalkan Schlosser ke Jerman. A. Kasoem pun jadi orang pertama Indonesia (yang saat itu belum merdeka) memiliki dan mengelola toko optik di negeri sendiri. 

Pada masa revolusi 1946, saat Ibu Kota Negara dipindahkan ke Yogyakarta, A. Kasoem ikut pindah ke sana. Ia pun diminta Wakil Presiden Pertama RI Mohammad Hatta untuk menyediakan kacamata bagi dirinya, Presiden Pertama RI Soekarno, para pejuang serta rakyat Indonesia.

“Pak Atjoem Kasoem dipercayakan untuk melakukan pemeriksaan, pemeliharaan, dan pembuatan kacamata untuk Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, para pejuang dan rakyat,” ujar Trista.

Kasoem Group

Gedung Kasoem Group di Jalan Buah Batu, 209, Bandung, Minggu, 28 Agustus 2022. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Pioneer Optik Indonesia 

Dipercaya oleh para pendiri bangsa untuk membuat kacamata, ia berhasil memperluas cabang ke Yogyakarta, Solo, Jakarta, dan Tasikmalaya. Atas berbagai prestasi di bidang optik, pada 1970, A. Kasoem mendapat penghargaan dari pemerintah sebagai Pioneer Optic di Indonesia.

Kendati usahanya meluas, ia tak melonggarkan kecintaannya di bidang optik. Untuk memahami seluk beluk gangguan penglihatan A. Kasoem, bahkan mengenyam pendidikan sampai ke Jerman. Pulang ke Tanah Air, ia mendirikan pabrik lensa bifokus di kampung halamannya, Kadungora, Garut, Jawa Barat.

“Pabrik kacamata tersebut diresmikan oleh Wakil Presiden Sri Sultan Hamengkubuwono ke-IX,” ucapnya.

Baca juga: Kasoem Hearing Center Digandeng Kitabisa.com Donasikan Alat Bantu Dengar di Bandung

Kini, menurut dia Kasoem sudah berkembang mengikuti perkembangan zaman. Bisnis A. Kasoem di bidang optik ini diteruskan oleh putranya, yaitu Muhammad Hatta pada 1971 dan branding menjadi A. Kasoem Cikini.

Periode 2000-an, M. Hatta Kasoem melakukan perubahan brand dari A. Kasoem menjadi A. Kasoem Cikini Optikal. Hingga akhirnya bertransformasi  menjadi Kasoem Vision Care pada 2015. 

Gedung Kasoem Group

Gedung Kasoem Group di Jalan Buah Batu, 209, Bandung, Minggu, 28 Agustus 2022. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Kelahiran Kasoem Hearing Center

Selain Kasoem Hearing Center, M. Hatta pun membuka unit bisnis baru pada 1989, yaitu Kasoem Hearing Center untuk menangani masalah gangguan pendengaran. Agar usaha berkembang, Kasoem Hearing Center bekerjasama dengan Oticon, produsen alat bantu dengar yang berbasis di Copenhagen, Denmark pada 1990.

Kasoem Hearing Center juga bekerjasama dengan Cochlear Limited, salah satu penyedia cochlear implant terbesar di dunia, asal Australia pada 2007. 28 tahun melayani masyarakat Indonesia dengan gangguan pendengaran, Kasoem Hearing Center akhirnya mendapatkan sertifikasi kualitas mutu ISO 9001:2015.

“Kasoem Hearing Center pun mendapat penghargaan dari Oticon sebagai salah satu hearing center dengan konsep pelayanan audilogy pediatric terbaik di antara 80 negara lain,” tutur dia. 

Selama 30 tahun melayani orang dengan gangguan dengar, Kasoem Hearing Center mengubah nama brand beberapa kali. Pertama, SIKA, brand yang dibentuk dengan Siemens, kedua A. Kasoem Cikini Hearing Center usai lepas dari Siemens, dan ketiga, Kasoem Hearing & Speech Center.

Pada 2022, tiga nama sebelumnya tidak digunakan lagi. Akhirnya, rebranding kembali menjadi Kasoem Hearing Center dengan tagline One Stop Solution for All Hearing Problem.

CSR Kasoem HELP


Corporate Social Responsibility (CSR) Kasoem HELP dalam bentuk donasi kacamata dan alat bantu dengar bagi orang yang membutuhkan di Jalan Buah Batu, 209, Bandung, Minggu, 28 Agustus 2022. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Mimpi Trista sama dengan para pendahulunya, memberi solusi terkait masalah penglihatan dan pendengaran untuk masyarakat Indonesia. Agar sejalan dengan A. Kasoem dan M. Hatta Kasoem, ia memegang teguh value Kasoem HELP, yaitu Harmony, Exellence in Science, Loyality, and Professional.

Sesuai value HELP, yang artinya menolong, Kasoem Group senantiasa berbagi dengan sesama melalui Corporate Social Responsibility (CSR). Salah satu bentuknya adalah donasi kacamata dan alat bantu dengar bagi orang yang membutuhkan.

Dirgahayu RI! Ini Nih Arti Kemerdekaan untuk Karyawan Kasoem Group

Dirgahayu RI! Ini Nih Arti Kemerdekaan untuk Karyawan Kasoem Group

Jakarta-Seluruh rakyat merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-77 RI pada 17 Agustus 2022. Momen ini selalu disambut meriah karena merupakan Hari Kemerdekaan Indonesia. Tak terkecuali karyawan Kasoem Group, yang terdiri dari Kasoem Vision Care dan Kasoem Hearing Center.

Seperti tertulis dalam alinea pertama Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”

apa arti kemerdekaan bagi karyawan Kasoem Group?

Human Resourche Training and Development Kasoem Group Bahyudi berpendapat kemerdekaan adalah keberanian. Hal tersebut tercermin dari para pejuang bangsa yang dulu berani mengambil risiko, bahkan berkorban nyawa untuk berperang melawan para penjajah.

Baca juga: Kasoem Hearing Center Digandeng Kitabisa.com Donasikan Alat Bantu Dengar di Bandung

Sekarang penjajah sudah tidak ada. Tapi, menurut dia agar tetap merdeka maka keberanian itu perlu diteruskan generasi muda, penerus bangsa.

“Mari kita isi kemerdekaan dengan keberanian pastinya untuk mengeluarkan pendapat, keberanian berkespresi, dan berani menantang diri untuk mengembangkan potensi. Dan yang tepenting, adalah keberanian untuk melawan hal-hal negatif yang ada pada diri sendiri,” tutur Bahyudi.

Kemerdekaan Kasoem Group

Customer Experience Kasoem Group. (Dok. Content Writer Kasoem Group/Nuranisa Hamdan)

Bebas Berkarya, Bebas dari Covid-19 hingga Bebas Berpendapat

Sementara itu, Customer Care Supervisor Kasoem Group Ichlas Damar Oktory mengatakan kemerdekaan itu ketika dirinya bebas berkarya untuk berekspresi, mendengar, melihat, dan berbicara.

“Buat saya kemerdekaan itu artinya ketika kita bebas untuk berkarya sesuai dengan ekspresi kita, kita merdeka untuk mendengar, merdeka untuk melihat, dan merdeka untuk berbicara,” kata Ichlas.

Baca juga: The Spirit of Hijrah for Engagment, Kasoem Group: Semoga Semakin Bermanfaat Bagi Manusia dalam Pendengaran dan Penglihatan

Berbeda dengan Ichlas, Quality Control and Logistic Unit Head Kasoem Group Lilih Nurjanah menuturkan kemerdekaan untuk dia adalah bebas dari Covid-19. Sehingga, ia bisa kembali berkumpul tanpa khawatir tertular virus di masa pandemi ini.

“Merdeka buat saya di masa pandemi, satu bebas bertemu keluarga, dua tidak ada wfh, tiga, tidak ada kabar penambahan pasien Covid di grup Satgas, keempat bebas nongkrong, merdeka!” ucap Lilih.

Kemerdekaan Kasoem Group

Quality Control and Logistic Unit Head Kasoem Group Lilih Nurjanah. (Dok. Content Writer Kasoem Group/Nuranisa Hamdan)

Sedangkan Auditory-Verbal Therapy Coordinator Mangesti Yunianti mengungkapkan kemerdekaan bagi dia adalah saat memiliki hak berpendapat dan mengambil keputusan.

“Arti kemerdekaan untuk saya adalah, ketika kita bisa memiliki hak untuk berpendapat dan mengambil keputusan serta dapat berpartisipasi dalam pembangunan baik dalam lingkungan rumah dan negara,” ucap Kak Manges, sapaannya.

Bebas dari Hambatan untuk Menuju Sukses

Head of Marketing and Business Development Kasoem Group Amar Ramadi menilai kemerdekaan di era modern ini dapat terbebas dari segala sesuatu yang menghambat kesuksesan.

Setidaknya, ada lima poin yang menurut dia merepresentasikan kemerdekaan. Pertama, merdeka dalam belajar, baik offline maupun online untuk mencapai apa yang dicita-citakan.

“Merdeka dalam bekerja, bisa bekerja jadi apa saja. Do what you love, love what you do. Sehingga semua orang bisa bekerja dengan penuh passion,” ucap dia.

Ketiga, merdeka dalam berpendapat. Keempat, merdeka dalam beribadah. Sehingga, agama dan kepercayaan apapun bisa bebas beribadah.

Terakhir, bebas dalam memilih pasangan. “Jadi sudah tidak ada lagi “Siti Nurbaya”. Semua orang bisa memilih jodohnya masing masing,” tuturnya.

Lain halnya dengan Refraksionist Optician (RO) Rhena Yuliana. Kemerdekaan baginya adalah saat orang-orang dapat memaksimalkan penglihatannya.

“Maksimalkan mata Indonesia!” kata Rhena.

Lantas, apa arti kemerdekaan untuk Anda? (nhn)

The Spirit of Hijrah for Engagment, Kasoem Group: Semoga Semakin Bermanfaat Bagi Manusia dalam Pendengaran dan Penglihatan

The Spirit of Hijrah for Engagment, Kasoem Group: Semoga Semakin Bermanfaat Bagi Manusia dalam Pendengaran dan Penglihatan

Jakarta – Kasoem Group menyelenggarakan kajian bulanan dengan tema The Spirit of Hijrah for Engagement secara virtual pada Jumat, 29 Juli 2022. Bertepatan dengan moment Tahun Baru Islam, salah satu bahasannya adalah kisah hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.

Learning and Development Kasoem Group sekaligus Penceramah Achmad Jainuri Rahmanu membuka kajian dengan cerita Madinah yang semula bernama Yatsrib. Pada saat itu, Islam belum berkembang dan Madinah masih dihuni suku asli Arab serta Yahudi yang selalu bertikai.

Hingga suatu hari pertikaian berakhir. Suku Arab, yaitu Aus dan Khazraj kemudian menemui Nabi Muhammad SAW. Di sana mereka memutuskan memeluk Islam. Hijrahlah Nabi Muhammad SAW dari Makkah dan Madinah kemudian membangun sebuah konsep dan sistem.

ٱللَّهُ وَلِىُّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يُخْرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ ۖ

“Allah pelindung orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan. Mereka adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.”

Setelah itu, lahirlah perjanjian atau engagment, salah satunya larangan kaum Arab dan Yahudi saling menyerang serta membenci. Kaum tersebut pun harus hidup meski masing-masing memiliki keyakinan berbeda.

Learning and Development Kasoem Group sekaligus Penceramah Achmad Jainuri Rahmanu dalam kajian Kasoem Group, Jumat, 29 Juli 2022.

Insan Kasoem Engagement

Adapun engagement untuk insan Kasoem, kata dia ada empat. Pertama komitmen berupa kemauan dan kemampuan untuk menyelaraskan pribadi dengan kebutuhan, prioritas dan sasaran Kasoem serta mendahulukan visi dan misi di atas kepentingan pribadi.

“Kedua, orientasi pada keberhasilan, yaitu tekad untuk bekerja lebih baik dan melampaui standar prestasi,” kata Rahman.

Selanjutnya, orientasi pelayanan pelanggan berupa motivasi, kemauan atau kemampuan untuk menolong atau melayani pelanggan serta memenuhi kebutuhan mereka. Terakhir, bertindak konsisten atas nilai-nilai kebaikan dan kebenaran, walaupun keadaan sulit atau menghadapi godaan yang sangat kuat.

Tak hanya itu, ia mengingatkan untuk menerapkan tata nilai pelayanan Kasoem H.E.L.P (Harmony, Excellence in Science, Loyalty, Professional Integrity).

“Seluruh keluarga besar Kasoem (pemilik dan karyawan, dari tingkat tertinggi dalam jajaran manajemen sampai tingkat terendah dalam jajaran kepegawaian) memiliki ruh yang menyatukan seluruh niat, upaya, tindakan, dan rasa yang sama, yaitu menolong,” ujar dia.

Tata nilai H.E.L.P, menurutnya selaras dengan Surat Al Maidah ayat 2.

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.”

Deputy CEO Kasoem Group Syaripudin dalam kajian Kasoem Group, Jumat, 29 Juli 2022.

Hijrah Kasoem Group

Deputy CEO Kasoem Group Syaripudin berpesan kepada seluruh insan Kasoem untuk sama-sama punya semangat Tahun Baru Hijriah. Seperti Nabi Muhammad SAW yang hijrah dari Makah ke Madinah.

“1443 Hijriah telah kita tinggalkan menuju 1444 Hijriah. Semoga kita bisa meninggalkan awalnya baik menjadi lebih baik,” tutur dia.

Cara untuk meninggalkan yang tidak baik itu, menurutnya ada dua tahap. Pertama, menetapkan tujuan hidup dan kedua melangkah target lebih detail dan kuat.

Selain itu, berharap kajian seperti ini menjadi program khusus perusahaan. Kemudian, insan Kasoem dapat melihat perusahaan sebagai tempat ibadah kepada Allah.

Sebab, salah satu cara ibadah, menurut dia adalah memberikan solusi kepada umat manusia.

“Kita harus bermanfaat bagi manusia lain. Nah, dalam kompetensi kita khususnya di dalam pendengaran dan penglihatan,” ucap Syarifudin. (nhn)

Fasilitasi Pemeriksaan Mata, Kasoem Vision Care Buka Cabang di Cikarang

Fasilitasi Pemeriksaan Mata, Kasoem Vision Care Buka Cabang di Cikarang

Bekasi – Kasoem Vision Care membuka cabang baru di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 23 Juli 2022. Pembukaan cabang Kasoem Vision Care ke-28 ini untuk memfasilitasi kebutuhan pemeriksaan mata masyarakat di sana.

“Dengan harapan mereka mendapat pengalaman pemeriksaan mata lengkap dan berbeda dari optik lainnya. Karena, ini merupakan Kasoem Vision Care pertama di Indonesia,” kata Deputy Chief Executive Officer Kasoem Group Trista Mutia Kasoem.

Ia menuturkan perbedaan utama Kasoem Vision Care dengan optik lain terletak pada fokus pemeriksaan. Jika yang lain hanya fokus pada pemeriksaan tajam penglihatan, Kasoem Vision Care yang sudah berdiri selama 80 tahun memberikan pelayanan lebih dari itu.

Adapun layanan yang didapat ketika memeriksakan mata di Kasoem Vision Care, yaitu pemeriksaan lapang pandang, pemeriksaan kontra sensitivitas, pemeriksaan binokuler, pemeriksaan strabismus, dan pemeriksaan buta warna.

Lalu, Kasoem Vision Care juga menyediakan pemeriksaan teranyar, di antaranya low vision dan pemakaian lensa kontak Rigid Gas Permeable (RGP).

“Dari hasil dari pemeriksaan, tim Kasoem Vision Care akan memberikan opsi perawatan mana yang tepat untuk mata pelanggan. Apakah perlu memakai kacamata dengan lensa biasa, lensa khusus atau pengobatan lain,” ucapnya.

Layanan pemeriksaan tersebut tersedia di cabang Kasoem Vision Care di seluruh Indonesia. Pemeriksaan itu berlaku bagi anak-anak, dewasa hingga orang tua lanjut usia (lansia).

Basisst Pee Wee Gaskins Dochi Sadega memamerkan kacamata KAVICA x SADEGA di Kasoem Vision Care cabang Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 23 Juli 2022. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Luncurkan Produk KAVICA x SADEGA

Bersamaan dengan moment grand opening, Kasoem Vision Care juga meluncurkan produk kacamata KAVICA X SADEGA. Produk tersebut hasil kolaborasi bersama antara KAVICA dengan brand fashion SADEGA, milik Bassist Pee Wee Gaskins Dochi Sadega.

Ia mengatakan kacamata ini akan cocok digunakan untuk generasi muda. Sebab, generasi saat ini adalah generasi melek teknologi dan bakal menghabiskan waktu berjam-jam di layar komputer.

Baca juga: Luncurkan Kacamata, Kasoem Vision Care Kolab dengan Dochi Sadega

Maka dari itu, Dochi yang sudah menggunakan kacamata selama 12 tahun tersebut optimistis KAVICA x SADEGA akan diminati anak muda.

“Seperti gue yang berjam-jam kerja di depan monitor. Gue berpikir perawatan mata jadi penting. Nah, menurut gue KAVICA x SADEGA ini bisa menjaga gue buat terus fokus berkarya,” ucap Dochi.

Sadega Signature

Kacamata KAVICA x SADEGA hadir dalam beberapa seri, salah satunya Sadega Signature. Kacamata yang terbuat dari dari bahan acetate ini bergaya tebal dengan pilihan warna pilihan warna, seperti black dan grey. Sadega Signature ditujukan bagi mereka yang berjiwa kreatif dan menyukai gaya yang berbeda.

Kacamata itu juga menawarkan model yang bisa dipakai wanita dan pria atau unisex. Model tersebut tersedia dalam berbagai bentuk dan pilihan warna, yaitu grey, clear pink, clear green, black, dan brown.

Kacamata KAVICA x SADEGA

Kacamata KAVICA x SADEGA. (Foto: Digital Marketing Kasoem Group)

Soal harga, kacamata KAVICA x SADEGA dibanderol mulai dari Rp999.999. Selain itu, tersedia juga paket bundling KAVICA x SADEGA dengan lensa antiradiasi dan blue cromic yang bisa dibeli di seluruh cabang Kasoem Vision Care ataupun melalui e-commerce.

“Jadi, buat kalian yang kerja berjam-jam di depan layar komputer, yuk periksa mata di Kasoem Vision Care, dijamin beda dengan optik lain. Selain itu, kalian juga bisa coba kacamata KAVICA x SADEGA, hasil kolaborasi dengan Kasoem Vision Care,” ujar Dochi.

Produk baru kacamata KAVICA x SADEGA ini menambah koleksi frame kacamata dari Kasoem Vision Care yang sudah tersedia dari brand ternama dunia. Misalnya Rayban, Converse, Bonia, Levis, dan brand lainnya. (nhn)

Translate »