Bandung – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong Kasoem Group melalui Kasoem Vision Care dan Kasoem Hearing Center turut serta dalam program Wellness and Medical Tourism. Salah satunya, dengan mengambil simbol 3G (tiga G) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

“Saya ingin mendorong Kasoem Group untuk menjadi terdepan, mengambil tiga (3) simbol dari Kemenparekraf. 3 G, yaitu G pertama Gercep, Gerak Cepat. G kedua Geber, Gerak Bersama, dan Gaspol, Garap Semua Potensi Online,” tutur Sandi dalam peresmian Gedung Kasoem Group ‘History of Kasoem’, Minggu malam, 28 Agustus 2022.

Menurutnya potensi pariwisata kesehatan saat ini memiliki nilai tinggi. Seperti data dari Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) yang mengungkapkan wisatawan kesehatan internasional di Malaysia mencapai 1,2 juta orang. Dari angka tersebut, 700 ribu di antaranya berasal dari Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (kiri) bersama Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kasoem Group Trista Mutia Kasoem (kanan) berbincang menganai History of Kasoem.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (kiri) bersama Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kasoem Group Trista Mutia Kasoem (kanan) berbincang mengenai History of Kasoem. (Foto: Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Sementara itu, mereka yang pergi ke sana berkepentingan melakukan pemeriksaan kesehatan, termasuk penglihatan dan pendengaran. Dari total 1,2 juta wisatawan kesehatan tersebut, Malaysia Healthcare Travel Council mampu meraup Rp23 triliun.

“Nah, kami melihat bahwa ternyata di Indonesia membelanjakan lebih dari Rp100 triliun dan yang dimiliki oleh populasi Indonesia untuk mendapatkan layanan kesehatan se-simple mengecek penglihatan, pedengaran ke luar negeri,” ucapnya.

Baca juga: Kasoem Group Resmikan Gedung History of Kasoem, dari dan Kembali ke Bandung

Maka dari itu, ketimbang melakukan pemeriksaan mata dan pendengaran di negeri orang, Sandi ingin Kasoem Group yang ambil bagiannya. Jadi, wisatawan dalam negeri tak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk mendapatkan fasilitas kelas internasional.

“Kasoem Group, tetaplah menginspirasi 80 tahun sudah bekiprah, mari kita dorong 80 tahun lagi mendunia. Karena yang diberikan kacamata itu tokoh-tokohnya Bung Karno, Muhammad Hatta, tokoh-tokoh kelas dunia,” ucapnya.

Kasoem Group Siap Mendunia

Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kasoem Group Trista Mutia Kasoem menyambut baik ajakan Sandi untuk berpartisipasi dalam program Wellness and Medical Tourism (Kemenparekraf). Karena, Kasoem Group yang sudah berdiri sejak 1939 telah memiliki fasilitas yang lengkap untuk pemeriksaan penglihatan dan pendengaran sesuai standar internasional.

Tak hanya itu, Kasoem Group juga mengedepankan pelayanan serta solusi sesuai kebutuhan konsumen. Hal tersebut sejalan dengan value Kasoem HELP, yaitu Harmony, Excellent in Science, Loyalty, and Professional.

“Kasoem Group siap mendukung program Pak Menteri, khususnya program Wellness and Medical Tourism. Selain meningkatkan awareness pelanggan dari dalam negeri, ini juga bisa menjadi peluang untuk menciptakan lapangan kerja baru untuk industri wisata kesehatan,” ucap Trista.

Dengan pengalaman lebih dari 80 tahun, Kasoem Group siap mengepakan sayap untuk berkiprah di dunia internasional. Untuk gangguan penglihatan ada Kasoem Vision Care, sementara gangguan pendengaran ada Kasoem Hearing Center.

Translate »