by Nuranisa Hamdan | Sep 27, 2022 | CSR Kasoem
Kasoem Vision Care mengadakan pemeriksaan penglihatan kepada siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Event ini merupakan bagian dari program CSR Rohto Peduli, PT Rohto Laboratories Indonesia.
Optometrist Kasoem Vision Care melakukan pemeriksaan penglihatan berupa autoref, subjektif, tiga dimensi, dan tes buta warna. Tes tersebut digelar terpisah dari 15 sampai 26 September 2022.
“Hasilnya 50 persen lebih anak-anak sekolah yang melakukan pemeriksaan memiliki gangguan penglihatan, yaitu rabun jauh. Bahkan yang lebih mengejutkan, ada anak SD menderita minus 6,5 dan anak SMP menderita minus 11,75. Anak-anak tersebut tidak memakai kacamata sama sekali,” kata tim Optometrist Kasoem Vision Care.
Dari lima sekolah yang diperiksa, siswa SD dan SMP yang menderita myopia atau rabun jauh terendah adalah -0,25. Sedangkan peserta myopia tertinggi pada siswa SD adalah -6,5 dan SMP -11,75.
Sementara itu, siswa SD dan SMP yang menderita astigmatism atau silindris paling rendah -0,25. Kemudian, siswa SD dengan astigmatism tertinggi mencapai -5,25 dan siswa SMP mencapai -6.

Pemeriksaan penglihatan siswa SDN Negeri Jaka Sampurna II pada Senin, 26 September 2022, Bekasi, Jawa Barat. (Foto: Digital Marketing Kasoem Group/Ahmad Pirma)
Berikut data pemeriksaan di lima sekolah
SDN 01 Parigi
- Jumlah peserta: 198
- Peserta tidak ada keluhan: 95
- Peserta memiliki keluhan: 103
SMPN 85 Jakarta
- Jumlah peserta: 157
- Peserta tidak ada keluhan: 59
- Peserta memiliki keluhan: 98
Baca juga: Resmikan Gedung Kasoem Group di Bandung, Sandiaga Uno: Tetaplah Menginspirasi
SMPN 10 Depok
- Jumlah peserta: 203
- Peserta tidak ada keluhan: 36
- Peserta yang memiliki keluhan medis harus ke dokter: 6
- Peserta memiliki keluhan: 105
- Hanya periksa saja: 56
SDN 01 Cibinong
- Jumlah peserta yang diperiksa: 170
- Jumlah peserta tidak ada keluhan: 78
- Jumlah peserta memiliki keluhan: 92
SDN Jaka Sempurna 02
- Jumlah peserta yang diperiksa: 180
- Jumlah peserta yang tidak ada keluhan: 85
- Jumlah peserta memiliki keluhan: 95

Pemeriksaan penglihatan siswa SDN Negeri Jaka Sampurna II pada Senin, 26 September 2022, Bekasi, Jawa Barat. (Foto: Digital Marketing Kasoem Group/Ahmad Pirma)
Jemput Bola Pemeriksaan Mata
Head of Marketing and Business Development Kasoem Group Amar Ramdani mengatakan pemeriksaan penglihatan pada anak-anak bisa dijadikan sebagai agenda rutin. Sebab, hasil pemeriksaannya menunjukan banyak anak-anak usia sekolah yang menderita gangguan refraksi tanpa diketahui.
“Jika mereka melapor kepada orang tua mungkin takut ya. Maka dari itu, harus kita yang jemput bola. Insya Allah agenda seperti ini masuk wishlist Kasoem Vision Care,” tutur Amar.
Ia juga berterima kasih terhadap PT Rohto Laboratories Indonesia yang inisiatif menggandeng Kasoem Vision Care untuk melakukan pemeriksaan mata. Jadi, anak-anak sekolah mendapat edukasi terkait merawat mata agar sehat dan mencegah mata dari kerusakan lebih parah.
Baca juga: Kasoem Group Bagi 100 Kacamata dan 25 Alat Bantu Dengar saat Resmikan Gedung di Bandung
“Semoga pemberian kacamata ini membantu generasi muda melihat lebih jelas saat belajar. Sehingga, tak ada hambatan bagi mereka mewujudkan cita-cita dan fokus berkarya di masa yang akan datang,” ujarnya.

Penyerahan kacamata secara simbolis kepada SD dan SMP, Selasa, 27 September 2022. (Foto: Digital Marketing Kasoem Group/Ivan Saputra)
Terakhir, ia memberi pesan agar orang tua dan guru mulai peduli dengan penglihatan anak-anak di usia sekolah. Caranya, dengan menerapkan aturan “20-20-20”, yaitu setiap 20 menit dihabiskan menatap layar, anak-anak harus mencoba untuk melihat objek lain yang berjarak 20 kaki dari, selama total 20 detik.
Aturan “20-20-20” itu penting dilakukan untuk merawat, sekaligus mencegah kerusakan penglihatan.
Adapun siswa yang memiliki keluhan medis akan diberikan rekomendasi untuk pemeriksaan lanjut ke dokter spesialis. Sementara, siswa yang telah mendapat diagnosis akan mendapat kacamata gratis.
500 kacamata gratis diserahkan secara simbolis oleh President Director PT Rohto Laboratories Indonesia Mukdaya Massidy di SMPN 85 Jakarta pada Selasa, 27 September 2022. Dalam pembagian kacamata hadir pula Deputy Director of Sales & Marketing PT Rohto Laboratories Indonesia Sonitio Utomo, dan Marketing Manager PT Rohto Laboratories Indonesia Arlien Panambang.
by Nuranisa Hamdan | Aug 29, 2022 | Acara
Bandung – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno meminta Kasoem Group tetap menginspirasi pelaku ekonomi di Indonesia. Sebab, Kasoem Group memiliki sejarah penting dalam dunia optik Indonesia.
“Kasoem Group, tetaplah menginspirasi. 80 tahun sudah bekiprah, mari kita dorong 80 tahun lagi mendunia,” tutur Sandi dalam peresmian gedung Kasoem Group History of Kasoem di Jalan Buah Batu Nomor, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 28 Agustus 2022.
Salah satu sejarah penting sejak pertama didirikan oleh Atjoem Kasoem atau A. Kasoem, kata dia adalah pernah membuat kacamata bagi para pendiri bangsa. Dua di antaranya Presiden Pertama RI Soekarno dan Wakil Presiden Pertama RI Mohammad Hatta.
“Karena yang diberikan kacamata itu tokoh-tokohnya Bung Karno, Muhammad Hatta, tokoh-tokoh kelas dunia,” tuturnya.

Deputy Chief Executive Officer Kasoem Group Trista Mutia Kasoem saat membagikan kacamata kepada penerima donasi di Jalan Buah Batu, 209, Bandung, Minggu, 28 Agustus 2022. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)
Selain itu, Sandi menilai Kasoem Group memberikan inspirasi bahwa berbisnis itu adalah berbagi. Hal tersebut tercermin dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Kasoem Group membagikan 100 kacamata gratis dan 25 alat bantu dengar.
“Sebagai salah satu perusahaan senior di Indonesia, Kasoem juga memberikan inspirasi bahwa berbisnis itu adalah berbagi, berbisnis itu adalah memberikan motivasi kepada Rafael-Rafael yang lain, bahwa untuk untuk bisa memiliki masa depan yang lebih cerah,” tuturnya.
Baca juga: Resmikan Gedung, Kasoem Group Bagi 100 Kacamata dan 25 Alat Bantu Dengar di Bandung
Sementara itu, Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kasoem Group Trista Mutia Kasoem mengatakan kegiatan donasi dilakukan karena semangat menolong sesama. Ditambah, sejalan dengan value perusahaan, yaitu HELP (Harmony, Excellent in Science, Loyalty and Professional).
“Masalah gangguan penglihatan dan pendengaran tidak boleh dibiarkan dan dianggap sepele. Karena, berhubungan dengan kualitas hidup seseorang. Maka dari itu, Kasoem Group dengan donatur hadir di Bandung untuk memberikan solusi terkait gangguan penglihatan, maupun pendengaran,” ujar Trista.
by Nuranisa Hamdan | Aug 29, 2022 | Acara
Bandung – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong Kasoem Group melalui Kasoem Vision Care dan Kasoem Hearing Center turut serta dalam program Wellness and Medical Tourism. Salah satunya, dengan mengambil simbol 3G (tiga G) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“Saya ingin mendorong Kasoem Group untuk menjadi terdepan, mengambil tiga (3) simbol dari Kemenparekraf. 3 G, yaitu G pertama Gercep, Gerak Cepat. G kedua Geber, Gerak Bersama, dan Gaspol, Garap Semua Potensi Online,” tutur Sandi dalam peresmian Gedung Kasoem Group ‘History of Kasoem’, Minggu malam, 28 Agustus 2022.
Menurutnya potensi pariwisata kesehatan saat ini memiliki nilai tinggi. Seperti data dari Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) yang mengungkapkan wisatawan kesehatan internasional di Malaysia mencapai 1,2 juta orang. Dari angka tersebut, 700 ribu di antaranya berasal dari Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (kiri) bersama Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kasoem Group Trista Mutia Kasoem (kanan) berbincang mengenai History of Kasoem. (Foto: Dok. Digital Marketing Kasoem Group)
Sementara itu, mereka yang pergi ke sana berkepentingan melakukan pemeriksaan kesehatan, termasuk penglihatan dan pendengaran. Dari total 1,2 juta wisatawan kesehatan tersebut, Malaysia Healthcare Travel Council mampu meraup Rp23 triliun.
“Nah, kami melihat bahwa ternyata di Indonesia membelanjakan lebih dari Rp100 triliun dan yang dimiliki oleh populasi Indonesia untuk mendapatkan layanan kesehatan se-simple mengecek penglihatan, pedengaran ke luar negeri,” ucapnya.
Baca juga: Kasoem Group Resmikan Gedung History of Kasoem, dari dan Kembali ke Bandung
Maka dari itu, ketimbang melakukan pemeriksaan mata dan pendengaran di negeri orang, Sandi ingin Kasoem Group yang ambil bagiannya. Jadi, wisatawan dalam negeri tak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk mendapatkan fasilitas kelas internasional.
“Kasoem Group, tetaplah menginspirasi 80 tahun sudah bekiprah, mari kita dorong 80 tahun lagi mendunia. Karena yang diberikan kacamata itu tokoh-tokohnya Bung Karno, Muhammad Hatta, tokoh-tokoh kelas dunia,” ucapnya.
Kasoem Group Siap Mendunia
Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kasoem Group Trista Mutia Kasoem menyambut baik ajakan Sandi untuk berpartisipasi dalam program Wellness and Medical Tourism (Kemenparekraf). Karena, Kasoem Group yang sudah berdiri sejak 1939 telah memiliki fasilitas yang lengkap untuk pemeriksaan penglihatan dan pendengaran sesuai standar internasional.
Tak hanya itu, Kasoem Group juga mengedepankan pelayanan serta solusi sesuai kebutuhan konsumen. Hal tersebut sejalan dengan value Kasoem HELP, yaitu Harmony, Excellent in Science, Loyalty, and Professional.
“Kasoem Group siap mendukung program Pak Menteri, khususnya program Wellness and Medical Tourism. Selain meningkatkan awareness pelanggan dari dalam negeri, ini juga bisa menjadi peluang untuk menciptakan lapangan kerja baru untuk industri wisata kesehatan,” ucap Trista.
Dengan pengalaman lebih dari 80 tahun, Kasoem Group siap mengepakan sayap untuk berkiprah di dunia internasional. Untuk gangguan penglihatan ada Kasoem Vision Care, sementara gangguan pendengaran ada Kasoem Hearing Center.
by Nuranisa Hamdan | Aug 28, 2022 | CSR Kasoem
Bandung – Kasoem Group melalui Kasoem Vision Care dan Kasoem Hearing Center bersama Kitabisa.com memberikan kacamata untuk pelajar dan ojek online (ojol) serta alat bantu dengar (ABD) kepada anak-anak gangguan dengar.
Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) ini dilakukan bersamaan dengan peresmian gedung Kasoem Group di Jalan Buah Batu Nomor, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 28 Agustus 2022.
“Masalah gangguan penglihatan dan pendengaran tidak boleh dibiarkan dan dianggap sepele. Karena, berhubungan dengan kualitas hidup seseorang,” ujar Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kasoem Group Trista Mutia Kasoem.

Donasi 100 kacamata dan 25 alat bantu dengar saat gedung History of Kasoem di Jalan Buah Batu Nomor, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 28 Agustus 2022. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)
Berdasarkan data Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) delapan juta orang di Indonesia menderita gangguan penglihatan pada 2017. Sebanyak 1,6 juta orang buta ditambah dengan 6,4 juta orang dengan gangguan penglihatan sedang dan berat.
Sementara itu, menurut data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) Kementerian Kesehatan pada 2013, prevalensi ketulian di Indonesia adalah 0,09 persen dan prevalensi gangguan pendengaran secara nasional yaitu 2,6 persen.
Ia berharap pemberian kacamata dan alat bantu dengar Kasoem Vision Care dan Kasoem Hearing Center bersama Kitabisa.com, dapat meringankan beban wargi Bandung yang punya masalah penglihatan dan pendengaran. Apalagi, pandemi Covid-19 yang berkepanjangan berdampak besar bagi ekonomi masyarakat Indonesia.
“Semoga, pemberian kacamata dan alat bantu dengar ini bermanfaat bagi adik-adik yang mengalami masalah penglihatan dan pendengaran serta berguna bagi driver online yang bekerja setiap hari di jalan,” tuturnya.

Donasi 100 kacamata dan 25 alat bantu dengar saat gedung History of Kasoem di Jalan Buah Batu Nomor, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 28 Agustus 2022. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi gerakan donasi CSR Kasoem Group bersama Kitabisa.com. Menurut dia sebagai salah satu perusahaan senior di Indonesia, Kasoem Group sudah memberikan inspirasi. Bahwasanya, berbisnis itu adalah berbagi, berbisnis itu adalah memberikan motivasi.
“Saya sangat berterimakasih bantuannya kepada 15 anak yang memiliki gangguan pendengaran dengan tema seperti yang tadi Rafael sampaikan, indahnya kembali mendengar serta bantuan kacamata kepada 100 anak dan ojek online yang mengalami gangguan pendlihatan dengan gerakan sejuta kacamata,” tutur Sandi.
Adapun donasi yang diberikan berupa 100 kacamata dan 25 alat bantu dengar. Program berbagi ini sesuai dengan value company Kasoem Group, yakni HELP (Harmony, Excellent in Science, Loyalty and Professional).
by Nuranisa Hamdan | Aug 28, 2022 | Acara
Bandung – Kasoem Group meresmikan gedung History of Kasoem di Jalan Buah Batu Nomor, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 28 Agustus 2022. Pengukuhan prasasti gedung Kasoem Group ditandatangani oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.
Deputy Chief Executive Officer Kasoem Group Trista Mutia Kasoem mengatakan peresmian gedung Kasoem Group History of Kasoem ini untuk mengingatkan kembali perjalanan Founder Pioneer Optik di Indonesia Atjoem Kasoem (A. Kasoem) mendirikan toko pertama di Bandung pada 1939.
“Meski tak membuka cabang tepat di tempat pertama, yaitu Jalan Braga Nomor 21, kita tetap bangga. Karena, kita bisa kembali ke kota pertama berdiri, yaitu Bandung. Di sini lah kita, dari dan kembali ke Bandung,” tutur Trista.

Deputy Chief Executive Officer Kasoem Group Trista Mutia Kasoem saat peresmian Gedung Kasoem Group di Jalan Buah Batu, 209, Bandung, Minggu, 28 Agustus 2022. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)
Mulai dari Tekad hingga Kacamata untuk Pendiri Bangsa
Seusai menyelesaikan sekolahnya, A. Kasoem bekerja sebagai asisten pemilik toko kacamata (optisi) di Jalan Braga Nomor 21 berkebangsaan Jerman, Kurt Schlosser. Dari Schlosser, ia belajar banyak mengenai kacamata dan beberapa percakapannya, membuatnya menyadari untuk memiliki toko dan pabrik kacamata sendiri. Agar kelak, bangsanya tak perlu jauh-jauh ke negeri orang.
Kasoem muda pun mulai berkeliling, berjalan dari satu pintu ke pintu lain menjual kacamata yang dibawa dalam tasnya. Lama-kelamaan, ia mengayuh sepeda untuk menjual kacamatanya.
Baca juga: Dirgahayu RI! Ini Nih Arti Kemerdekaan untuk Karyawan Kasoem Group
Sampai suatu saat, ia berhasil membuka toko kacamata yang ditinggalkan Schlosser ke Jerman. A. Kasoem pun jadi orang pertama Indonesia (yang saat itu belum merdeka) memiliki dan mengelola toko optik di negeri sendiri.
Pada masa revolusi 1946, saat Ibu Kota Negara dipindahkan ke Yogyakarta, A. Kasoem ikut pindah ke sana. Ia pun diminta Wakil Presiden Pertama RI Mohammad Hatta untuk menyediakan kacamata bagi dirinya, Presiden Pertama RI Soekarno, para pejuang serta rakyat Indonesia.
“Pak Atjoem Kasoem dipercayakan untuk melakukan pemeriksaan, pemeliharaan, dan pembuatan kacamata untuk Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, para pejuang dan rakyat,” ujar Trista.

Gedung Kasoem Group di Jalan Buah Batu, 209, Bandung, Minggu, 28 Agustus 2022. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)
Pioneer Optik Indonesia
Dipercaya oleh para pendiri bangsa untuk membuat kacamata, ia berhasil memperluas cabang ke Yogyakarta, Solo, Jakarta, dan Tasikmalaya. Atas berbagai prestasi di bidang optik, pada 1970, A. Kasoem mendapat penghargaan dari pemerintah sebagai Pioneer Optic di Indonesia.
Kendati usahanya meluas, ia tak melonggarkan kecintaannya di bidang optik. Untuk memahami seluk beluk gangguan penglihatan A. Kasoem, bahkan mengenyam pendidikan sampai ke Jerman. Pulang ke Tanah Air, ia mendirikan pabrik lensa bifokus di kampung halamannya, Kadungora, Garut, Jawa Barat.
“Pabrik kacamata tersebut diresmikan oleh Wakil Presiden Sri Sultan Hamengkubuwono ke-IX,” ucapnya.
Baca juga: Kasoem Hearing Center Digandeng Kitabisa.com Donasikan Alat Bantu Dengar di Bandung
Kini, menurut dia Kasoem sudah berkembang mengikuti perkembangan zaman. Bisnis A. Kasoem di bidang optik ini diteruskan oleh putranya, yaitu Muhammad Hatta pada 1971 dan branding menjadi A. Kasoem Cikini.
Periode 2000-an, M. Hatta Kasoem melakukan perubahan brand dari A. Kasoem menjadi A. Kasoem Cikini Optikal. Hingga akhirnya bertransformasi menjadi Kasoem Vision Care pada 2015.

Gedung Kasoem Group di Jalan Buah Batu, 209, Bandung, Minggu, 28 Agustus 2022. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)
Kelahiran Kasoem Hearing Center
Selain Kasoem Hearing Center, M. Hatta pun membuka unit bisnis baru pada 1989, yaitu Kasoem Hearing Center untuk menangani masalah gangguan pendengaran. Agar usaha berkembang, Kasoem Hearing Center bekerjasama dengan Oticon, produsen alat bantu dengar yang berbasis di Copenhagen, Denmark pada 1990.
Kasoem Hearing Center juga bekerjasama dengan Cochlear Limited, salah satu penyedia cochlear implant terbesar di dunia, asal Australia pada 2007. 28 tahun melayani masyarakat Indonesia dengan gangguan pendengaran, Kasoem Hearing Center akhirnya mendapatkan sertifikasi kualitas mutu ISO 9001:2015.
“Kasoem Hearing Center pun mendapat penghargaan dari Oticon sebagai salah satu hearing center dengan konsep pelayanan audilogy pediatric terbaik di antara 80 negara lain,” tutur dia.
Selama 30 tahun melayani orang dengan gangguan dengar, Kasoem Hearing Center mengubah nama brand beberapa kali. Pertama, SIKA, brand yang dibentuk dengan Siemens, kedua A. Kasoem Cikini Hearing Center usai lepas dari Siemens, dan ketiga, Kasoem Hearing & Speech Center.
Pada 2022, tiga nama sebelumnya tidak digunakan lagi. Akhirnya, rebranding kembali menjadi Kasoem Hearing Center dengan tagline One Stop Solution for All Hearing Problem.

Corporate Social Responsibility (CSR) Kasoem HELP dalam bentuk donasi kacamata dan alat bantu dengar bagi orang yang membutuhkan di Jalan Buah Batu, 209, Bandung, Minggu, 28 Agustus 2022. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)
Mimpi Trista sama dengan para pendahulunya, memberi solusi terkait masalah penglihatan dan pendengaran untuk masyarakat Indonesia. Agar sejalan dengan A. Kasoem dan M. Hatta Kasoem, ia memegang teguh value Kasoem HELP, yaitu Harmony, Exellence in Science, Loyality, and Professional.
Sesuai value HELP, yang artinya menolong, Kasoem Group senantiasa berbagi dengan sesama melalui Corporate Social Responsibility (CSR). Salah satu bentuknya adalah donasi kacamata dan alat bantu dengar bagi orang yang membutuhkan.