Kasoem Hearing Center Berpartisipasi dalam JOGLOSEMAR ENT Week VIII

Kasoem Hearing Center Berpartisipasi dalam JOGLOSEMAR ENT Week VIII

Kasoem Hearing Center berpartisipasi dalam event JOGLOSEMAR ENT Week VIII yang digelar di Semarang, pada 4-6 Agustus 2023. Dalam kesempatan tersebut, Kasoem Hearing Center membuka booth yang memajang peralatan untuk pemeriksaan pendengaran hingga alat bantu dengar (hearing aid) dan implan koklea (cochlear implant).

Dengan begitu, peserta yang hadir dalam kegiatan ini mengetahui bahwa Kasoem Hearing Center memiliki fasilitas lengkap sebagai satu-satunya, hearing center di Indonesia dengan sertifikat ISO 9001:2015.

Kasoem Hearing Center Berpartisipasi dalam JOGLOSEMAR ENT Week VIII

Suasana saat Kasoem Hearing Center berpartisipasi dalam JOGLOSEMAR ENT Week VIII (Foto: Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Apa kata peserta JOGLOSEMAR ENT Week VIII soal Kasoem Hearing Center?

Ketua Panitia JOGLOSEMAR ENT Week VIII dr. Yanuar Iman Santosa, Sp. THT-KL mengatakan Kasoem Hearing sudah ikut serta hampir semua penyelenggaraan ENT Week. Pertisipasinya pun bukan pasif, tapi aktif.

“Semoga bisa memberikan manfaat khususnya bagi dokter-dokter spesialis atau pun dokter umum yang belum tahu, bahwa ada fasilitas pemeriksaan pendengaran yang lengkap one stop service solution dari Kasoem Hearing Center,” kata dia.

Senada dengan Yanuar, peserta dari Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang (UMM Hospital), dr. Indra Setiawan Sp. THT-KL mengatakan Kasoem Hearing Center punya peralatan lengkap. Bahkan, fasilitas tersebut dimiliki sejak dulu.

“Saya sudah kerja sama dengan Kasoem sejak saya sekolah, penelitiannya di-support Kasoem. Pesan kesan saya terhadap Kasoem, sangat profesional dan alat-alatnya bagus. Dengan begitu pasien rata-rata puas dengan pelayanan di Kasoem,” ucapnya.

Salah satu peserta dari Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan, berharap, Kasoem dapat meningkatkan jika ada event serupa di masa yang akan datang. “Kasoem sudah baik dan lebih ditingkatkan lagi, sukses selalu,” tutur dr. Dinarviani Dwi, Sp. THT.

Kasoem Hearing Center Berpartisipasi dalam JOGLOSEMAR ENT Week VIII

Kasoem Hearing Center Berpartisipasi dalam JOGLOSEMAR ENT Week VIII

Tema: Symposium Post Operative Management in ENT

Panitia JOGLOSEMAR ENT Week VIII dari Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi Semarang, dr. Dian Ayu Ruspita, Sp. THT-KL (K) bersyukur banyak peserta yang antusias dalam event ini. Ia berharap ilmu yang disampaikan bermanfaat bagi peserta.

“Harapan kami kegiatan bermanfaat untuk teman-teman sejawat untuk ke depan. Kami berharap Kaosem dapat bekerja sama lagi dalam event mendatang,” ucapnya.

JOGLOSEMAR ENT Week VIII bertema Symposium Post Operative Management in ENT. Materi yang disampaikan dari 4 Agustus hingga 6 Agustus, seperti:

  • Workshop GP (GRATIS serumen kit), Ekstraksi Serumen, Ekstraksi Benda Asing Hidung, Pasang Tampon Hidung
  • Workshop FOL OSA+demo FEES
  • Workshop FESS (Cadaver) serta Free Symposium dan Free Lecture
  • Workshop Septoplasty dan Free Lecture
  • Workshop TBD (Cadaver) dan Free Symposium
  • Workshop MIOP (Minimal Invasive Otology Procedure)
  • Workshop Understanding Imaging of Temporal Bone
  • Observer FOL
  • Observer FESS dan Free Lecture
  • Observer Septoplasty dan Free Lecture
  • Observer TBD

Kasoem Hearing Center

Kasoem Hearing Center adalah satu-satunya hearing center di Indonesia dengan sertifikat ISO 9001:2015. Di sana tersedia pelayanan lengkap, mulai dari pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan oleh audilog profesional hingga pilihan teknologi pendengaran.

Pilihan tersebut meliputi alat bantu dengar (hearing aid), alat bantu dengar konduksi tulang atau bone-anchored hearing aid (Baha), dan cochlear implant (implan koklea). Selain itu, untuk memaksimalkan pendengaran dapat mendaftarkan sesi terapi Auditory Verbal therapy (AVT).

Mau pakai BPJS? Kasoem juga memberikan layanan untuk pemasangan alat bantu dengar BPJS. Segera konsultasi yang Anda butuhkan dan reservasi untuk kunjungan di cabang terdekat kota Anda! Kasoem Hearing Center “one stop solution for all hearing problem”.

Kasoem Hearing Center Suguhkan Materi Auditory Verbal-Therapy dalam IKATWI Fest 

Kasoem Hearing Center Suguhkan Materi Auditory Verbal-Therapy dalam IKATWI Fest 

Kasoem Hearing Center berpartisipasi dalam Annual Conference and Scientific Event Indonesian Speech Therapist atau IKATWI Fest yang terselenggara pertama kali di Solo, Jawa Tengah. Event yang diadakan Dewan Pengurus Pusat Ikatan Terapis Wicara Indonesia (DPP IKATWI) berlangsung selama dua hari, yaitu 5-6 Agustus 2023. 

Pada kesempatan ini, Kasoem Hearing Center diwakili Terapis Wicara Rini Nurbaeti untuk menyampaikan materi Aural Rehabitation, “Komposisi Program pada Sesi Auditory Verbal-therapy (AVT)”.

“Alhamdulillah, hari ini diberikan kesempatan untuk sharing materi terkait Auditory Verbal-therapy di acara IKATWI FEST pertama kali. Ini merupakan pertemuan ilmiah berupa oral presentation, simposium, dan workshop. Semoga dengan sharing ini bisa bermanfaat untuk rekan-rekan Terapis Wicara Indonesia dalam menangani anak dengan gangguan dengar,” ujarnya.

Bagaimana pendapat peserta saat mengikuti materi Auditory Verbal-therapy dari Kasoem Hearing Center?

Koordinator Divisi Litbang DPP IKATWI Rexsy Taruna mengatakan materi terkait AVT sangat aplikatif. Selain itu, diberikan contoh kasus agar lebih dimengerti oleh peserta.

“Sehingga, saya rasa semua peserta bisa mendapatkan gambaran yang baik terkait dengan bagaimana caranya menyusun sebuah program di dalam sesi  Auditory Verbal-therapy,” ucapnya.

Senada dengan hal itu, peserta workshop Rumah Sakit Awal Bros Mutiara Sari menilai semua materi dan pembicara, tak terkecuali dari Kasoem Hearing Center luar biasa. Karena, materi dibutuhkan para terapis wicara.

“Materi dan pembicara juga sangat luar biasa. Salah satunya, saya mengikuti topik dari Ibu Rini Nurbaeti tentang Auditory Verbal-therapy, yang mana banyak terapis wicara dan teman-teman semua di luar sana, yang membutuhkan ilmu untuk penanganan hearing loss tepatnya seperti apa,” ujar dia.

Sementara itu, Nurul Laksmita dari Rumah Sakit Umum Pusat dr. Sardjito mengatakan materi Auditory Verbal-therapy dari Kasoem Hearing Center dapat diterapkan pada pasien. Jadi, memiliki gambaran ketika menerapkan intervensi untuk pasien gangguan pendengaran.

“Jadi benar-benar bermanfaat dan bisa nih kebayang aku mau intervensi apa untuk anak-anak dengan gagguan pendengaran yang sudah memakai alat bantu dengar dan cochlear implant,” tuturnya.

Kasoem Hearing Center Suguhkan Materi Auditory Verbal-Therapy dalam IKATWI Fest.

Terapis Wicara Rini Nurbaeti saat sharing materi terkait Auditory Verbal-therapy di acara IKATWI FEST. (Foto: Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Materi IKATWI Fest

Selain materi mengenai Auditory Verbal-therapy, IKATWI Fest menyuguhkan materi yang terbagi dalam workshop, oral presentasi, dan simposium.

Lokakarya IKATWI Fest

  1. Workshop pertama diisi oleh Rexsy Taruna, A.Md, TW, M.Psi dengan tema Managing Challenging Behaviors While Speech Language Therapi Session.
  2. Workshop kedua oleh Hanna Suryaningsih, BA, MS, CCC-SLP tentang Strategi Intervensi Prekusor Komunikasi Sosial Aak dengan Autism-Early Intervention.
  3. Ketiga, workshop Mengajarkan Keterampilan Pengambilan Keputusan sebagai Bagian dari Intervensi Bahasa pada Anak Usia Sekolah oleh Sheila S, Hadikoesoemo, MS, CCC-SLP.

Presentasi Lisan

Sementara itu, Presentasi Lisan disampaikan oleh:

  • Cindy Natalia S.Ter, Kes, Jumiarti, A.Md, TW, S.Pd, MKM
  • Akbar Pandu, S.Tr.Kes, M.Psi
  • Hafidz Triantoro AP, SST.TW, MPH

Baca juga: Skrining Pendengaran dalam Rangka Hari Anak Nasional, Kasoem Hearing Center Kerja Sama dengan Nasyiatul Aisyiyah

Simposium

Untuk simposium terbagi menjadi dua, yaitu teater A dan B. 

Teater A

  • Simposium 1 Gangguan Spektrum Autisme “Cara Memilih Bahan Terapi untuk Intervensi Dini oleh Hanna Suryaningsih, BA, MS, CCC-SLP
  • Simposium 3 Rehabilitasi Aural “Komposisi Program pada Sesi Auditory Verbal-therapy (AVT)” dari Rini Nurbaeti, A.Md, TW.
  • Simposium 5 Anomali Kranofasial (Resonansi dan Wicara) “Strategi Penanganan Artikulasi Kompensasi (Compensatory Speech Error) pada Celah Palatum oleh Rita Rahmawati, S.Pd, S.Tr.Kes, M.KM
  • Simposium 7 Gangguan Komunikasi Neurogenik oleh Hafidz Triantoro AP, SST.TW, MPH, “Mengatasu menemukan Menemukan Kata (Kesulitan Menemukan Kata) pada Afasia

Teater B

  • Simposium 2 Perkembangan Gangguan Bahasa tentang Kerangka Pengambilan Keputusan untuk Tujuan Terapi Bahasa” Sheila S, Hadikoesoemo, MS, CCC-SLP.
  • Simposium 4 Gangguan Bunyi Bicara tentang Kaitan Gangguan Bunyi Wicara dan Gangguan Membaca/Menulis oleh Restu Wahyu W, S.Tr. Ke
  • Simposium 6 Gangguan Spektrum Autisme tentang Augmentatif dan Alternatif untuk Para Indivdu Autistik yang Minimal Berbicara dan Non-berbicara oleh Joirez Gracia N, MSLP
  • Simposium 8 Makan dan Menelan Pediatri tentnag Intervensi Gangguan Makan pada Autisme oleh Nieniek Purwanti, A.Md, TW

Kasoem Hearing Center Suguhkan Materi Auditory Verbal-Therapy dalam IKATWI Fest 

Kasoem Hearing Center Suguhkan Materi Auditory Verbal-Therapy dalam IKATWI Fest (Foto: Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Terapi Verbal Auditori di Pusat Pendengaran Kasoem

Auditory Verbal-therapy merupakan salah satu layanan yang tersedia di Kasoem Hearing Center. Program tersebut untuk menunjang anak-anak yang perlu memaksimalkan pendengaran mereka menggunakan alat bantu dengar atau implan koklea.

Satu-satunya pusat pendengaran di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015 ini menyediakan layanan pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan oleh audiolog profesional. Pemeriksaan tersedia untuk bayi dan anak-anak hingga orang tua lanjut usia (lansia)

Berfokus pada one stop solution untuk semua masalah pendengaran, Kasoem Hearing Center pun menyediakan  teknologi untuk gangguan pendengaran lainnya, meliputi alat bantu dengar (ABD), alat bantu dengar koduksi tulang (Baha) hingga implan koklea (implan koklea). Hubungi Kasoem Care melalui 08118179910 untuk terhubung dengan layanan.

Skrining Pendengaran dalam Rangka Hari Anak Nasional, Kasoem Hearing Center Kerja Sama dengan Nasyiatul Aisyiyah

Skrining Pendengaran dalam Rangka Hari Anak Nasional, Kasoem Hearing Center Kerja Sama dengan Nasyiatul Aisyiyah

Kasoem Hearing Center mengadakan skrining pendengaran untuk anak sekolah dasar (SD) dalam rangka Hari Anak Nasional pada 23 Juli mendatang. Bekerjasama dengan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, skrining pendengaran digelar di Perguruan Muhammadiyah Tebet Timur, Jakarta Selatan, selama dua hari, yaitu 12-13 Juli 2023.

Professional Relationship General Manager Kasoem Hearing Center Agung Berlian Waskito mengatakan kegiatan dilaksanakan sejalan dengan agenda peringatan Hari Anak Nasional. Maka dari itu, sebagai bentuk kepedulian, Kasoem Hearing Center menjalankan skrining pendengaran anak di lingkungan pendidikan.

“Sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia dengan sertifikasi mutu ISO 9001:2015, kami ingin masyarakat aware tentang kesehatan pendengaran. Karena, pendengaran salah satu aspek penting di dunia pendidikan. Jika pendengaran baik, anak dapat menangkap pelajaran di kelas dengan baik,” ucap Agung.

Ia berharap kerja sama dengan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah akan rutin terselenggara. Sehingga, akan tumbuh kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendengaran bagi anak.

Skrining Pendengaran dalam Rangka Hari Anak Nasional, Kasoem Hearing Center Kerja Sama dengan Nasyiatul Aisyiyah

Skrining Pendengaran dalam Rangka Hari Anak Nasional, Kasoem Hearing Center Kerja Sama dengan Nasyiatul Aisyiyah di Perguruan Muhammadiyah Tebet Timur, Jakarta Selatan, Kamis 12 Juli 2023. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Rangkaian Milad ke-95 Nasyiatul Aisyiyah dan Hari Anak

Sementara itu, Ketua Panitia bakti sosial ‘Skrining Kesehatan Penglihatan dan Pendengaran bagi Murid’ Maulinda mengatakan kegiatan ini adalah rangkaian dari Milad ke-95 Nasyiatul Aisyiyah, sekaligus memperingati hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli.

Adapun peserta yang berpartisipasi berasal dari Sekolah Dasar Muhammadiyah 06 Tebet Timur dan Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 5 Tebet Timur. Dengan rincian, 950 melakukan skrining penglihatan. Sedangkan, 109 peserta yang menjalankan skrining pendengaran berasal dari murid SD Muhammadiyah 06 Tebet Timur.

“Jumlah peserta skrining pendengaran ada 10 orang yang terindikasi, dari 109 murid yang mengisi google form,” ujar Maulinda di Aula Perguruan Muhammadiyah Tebet Timur, Kamis, 13 Juli 2023.

Skrining Pendengaran dan Penglihatan Cegah Gangguan Lebih Dini

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Eva Susanti mengapresiasi penyelenggaraan bakti sosial skrining pendengaran dan pendengaran. Menurut dia, acara ini sebagai upaya promotif dan preventif untuk pencegahan gangguan penglihatan dan pendengaran pada anak-anak.

Sebagai generasi penerus bangsa, anak-anak harus memiliki kualitas penglihatan dan pendengaran yang optimal. Itu berdampak pada capaian prestasi belajar optimal. Ini berkontribusi pada tujuan pembangunan kesehatan dalam rangka mewujudkan manusia Indonesia yang mandiri, sehat, dan berkualitas.

“Dengan dilakukan skrining gangguan penglihatan dan pendengaran diharapkan dapat menemukan dan mengenali gejala dan tanda penyakit secara dini. Sehingga dapat dilakukan intervensi dini,” ucapnya.

Selain Kasoem Hearing Center, Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (Gapopin) mendukung bakti sosial melalui skrining penglihatan, dan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tebet Timur.

Skrining Pendengaran dalam Rangka Hari Anak Nasional, Kasoem Hearing Center Kerja Sama dengan Nasyiatul Aisyiyah

Skrining Pendengaran dalam Rangka Hari Anak Nasional, Kasoem Hearing Center Kerja Sama dengan Nasyiatul Aisyiyah di Perguruan Muhammadiyah Tebet Timur, Jakarta Selatan, Kamis 12 Juli 2023. (Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Skrining Pendengaran Anak di Kasoem Hearing Center

Jika oma dan opa yang perlu pemeriksaan lanjutan, mereka dapat melakukan tes pendengaran di seluruh cabang Kasoem Hearing Center Indonesia. Selain pemeriksaan pendengaran, mereka mendapat konsultasi masalah pendengaran dan solusi untuk pemakaian alat bantu dengar.

Baca juga: Campaign Dengar Lebih Baik, Kasoem Hearing Center Tes Pendengaran Lansia Gratis di Gereja Jabodetabek

Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, Kasoem Hearing Center terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakan terkait gangguan pendengaran. Tak hanya anak-anak, deteksi dini dan intervensi perlu dilakukan untuk orang dewasa, orang tua lanjut usia (lansia) serta yang berisiko terpapar kebisingan.

Maka dari itu, cegah penurunan dan kehilangan pendengaran pendengaran sedini mungkin dengan pemeriksaan di seluruh cabang Kasoem Hearing Center. Kasoem Hearing Center, “One Stop Solution for All Hearing Problem.”

Family Gathering: Dari Hati ke Hati 6 Tahun Bersama Keluarga Mikrotia Indonesia

Family Gathering: Dari Hati ke Hati 6 Tahun Bersama Keluarga Mikrotia Indonesia

Sekitar satu dari 2.000 hingga 10.000 anak lahir dengan mikrotia. Meski anak dengan microtia dapat tumbuh normal dan sehat, terkadang timbul rasa kurang percaya diri. Sebab, kondisi tersebut akan memengaruhi penampilan, bahkan berdampak pada gangguan pendengaran konduktif. Untuk saling memberi dukungan dan solusi perawatan terhadap kondisinya, Keluarga Mikrotia Indonesia menggelar family gathering tahunan.

Khusus tahun ini, komunitas orang tua pasien Rumah Sakit Universitas Airlangga (UNAIR) mengangkat tema ‘Dari Hati ke Hati 6 Tahun Bersama Keluarga Mikrotia Indonesia’. Dengan dukungan Kasoem Hearing Center, family gathering digelar di Restoran Wardhani, Surabaya pada Minggu, 25 Juni 2023.

Event tersebut dihadiri oleh deretan dokter spesialis, yaitu Dokter Bedah Plastik Rekonstruksi dr. Indri Lakhsmi Putri, Sp.BP-RE (KKF), Dokter Bedah Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher dr. Rosa Falerina, Sp.THT-BKL, Subsp. NO (K), dan Dokter Jiwa dr. Izzatul Fitriyah., Sp.KJ (K).

“Mikrotia adalah kelainan sejak lahir, ditandai dengan ukuran daun telinga yang lebih kecil. Jika disertai dengan dan tanpa tidak terbentuknya liang telinga (atresia) atau liang telinga sempit (stenosis), anak dengan mikrotia dapat mengalami gangguan dengar yang bersifat konduktif,” tutur Ketua Panitia Family Gathering Keluarga Microtia Indonesia dr. Rosa Falerina, Sp.THT-BKL, Subsp. NO (K).

Family Gathering: Dari Hati ke Hati 6 Tahun Bersama Keluarga Mikrotia Indonesia

Family Gathering: Dari Hati ke Hati 6 Tahun Bersama Keluarga Mikrotia Indonesia di Restoran Wardhani, Surabaya pada Minggu, 25 Juni 2023. (Foto: Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

BAHA untuk Gangguan Pendengaran karena Mikrotia

Hal tersebut, menurutnya tentu memengaruhi kepercayaan diri sang anak. Akhirnya, prestasi dan kehidupan sosial semakin baik. Sebab, gangguan pendengaran dapat menyebabkan gangguan bicara, berbahasa dan komunikasi. 

“Untuk mengatasi gangguan dengar karena mikrotia, anak dapat memakai alat bantu dengar hantaran tulang atau bone-anchored hearing aid (BAHA). Ini berfungsi mengeraskan suara dari luar,” ucapnya.

Senada dengan Dokter Rosa, dr. Indri Lakhsmi Putri, Sp.BP-RE (KKF) mengatakan mikrotia juga memengaruhi penampilan. Maka dari itu, salah satu cara menangani microtia yang berkaitan dengan penampilan adalah operasi rekonstruksi daun telinga.

Dengan begitu, menurut dia tak hanya menangkap suara lebih baik, tapi anak dapat tampil percaya diri. Karena mereka seperti orang yang memiliki bentuk telinga normal dan dapat menggunakan aksesoris, seperti kacamata dan masker. 

“Dalam proses operasi rekonstruksi diperlukan suatu tim untuk penanganan komprehensif. Mulai dari penanganan rekonstruksi daun telinga untuk mendapatkan estetik yang baik, penanganan untuk  mendapatkan fungsi pendengaran yang lebih baik serta penanganan aspek psikologis bagi pasien dan keluarga,” ujar dr. Indri Lakhsmi Putri, Sp.BP-RE (KKF).

Family Gathering: Dari Hati ke Hati 6 Tahun Bersama Keluarga Mikrotia Indonesia

Family Gathering: Dari Hati ke Hati 6 Tahun Bersama Keluarga Mikrotia Indonesia di Restoran Wardhani, Surabaya pada Minggu, 25 Juni 2023. (Foto: Dok. Digital Marketing Kasoem Group)

Trial BAHA

Sementara itu, support sistem yang baik turut mendukung dalam proses perawatan telinga dengan microtia. Kasoem Hearing Center pun memberi dukungan melalui penyediaan produk alat bantu dengar hantaran tulang atau Bone-Anchored Hearing Aid (BAHA). 

Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kasoem Group Trista Mutia Kasoem mengatakan dalam event Keluarga Mikrotia Indonesia ini, Kasoem Hearing Center menyediakan layanan trial BAHA 6 Max.

“Ini memungkinkan anak dengan mikrotia mencoba langsung bagaimana rasa mendengar dengan BAHA, khususnya BAHA 6 Max. Sehingga, orang tua dengan anak microtia yang selama ini ragu dengan teknologi pendengaran, bisa mengetahuinya dengan jelas,” ucap Trista.

Baca juga: Resmi Tersedia di Indonesia, Kasoem Hearing Center dan Coachlear Launching Baha 6 Max

Jika anak menggunakan BAHA 6 Max untuk membantu pendengaran, diharapkan dapat berkomunikasi lebih lancar. Jadi, tak menemui hambatan saat belajar di sekolah dan bermain bersama teman sebayanya yang memiliki pendengaran normal.

Komunitas Mikrotia Indonesia telah berdiri selama enam tahun. Dalam perjalanan, komunitas ini telah mengadakan pertemuan bersama keluarga pasien sebagai wujud konsolidasi. 

Tak hanya berbagi pengalaman dan ilmu tentang microtia, family gathering tahun ini mengadakan penganugerahan. Ini diberikan kepada seluruh anggota keluarga dengan kategori terinspiratif, teraktif selama acara, domisili terjauh, pasien mikrotia usia termuda, dan pasien microtia usia tertua.

Campaign ‘Dengar Lebih Baik, Kasoem Hearing Center Tes Pendengaran Lansia Gratis di Gereja Jabodetabek

Campaign ‘Dengar Lebih Baik, Kasoem Hearing Center Tes Pendengaran Lansia Gratis di Gereja Jabodetabek

Bertepatan dengan Hari Lansia Nasional pada 29 Mei 2023, Kasoem Hearing Center mengadakan tes pendengaran gratis untuk orang tua lanjut usia (lansia) di beberapa gereja di Jabodetabek. Bekerjasama dengan Paroki Gereja, pemeriksaan terselenggara di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Maleo Raya Sinode dan Gereja Kristen Oikoumene di Indonesia (GKO) pada Kamis, 1 Juni 2023 serta Gereja Katedral pada Sabtu, 3 Juni 2023.

“Sesuai dengan campaign Kasoem Hearing Center ‘Dengar Lebih Baik’, kita berupaya untuk melakukan deteksi dini dan intervensi pada lansia. Hal tersebut, untuk mencegah penurunan atau kehilangan pendengaran pendengaran lansia, yang dikenal dengan istilah presbikusis,” ucap Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kasoem Group Trista Mutia Kasoem.

Seperti yang dipaparkan World Health Organization (WHO), sekitar 30 persen orang yang berusia di atas 60 tahun mengalami gangguan pendengaran. Ciri-ciri utama lansia mengalami presbikusis, yakni kesulitan mendengar. Contohnya, mereka akan berbicara dengan suara keras ketika berbincang atau meminta orang lain mengulang perkataan, karena kesulitan mendengar.

Namun, gangguan dengar seiring penambahan usia ini belum umum di mata masyarakat. Bahkan, beberapa orang pada awalnya tidak menyadari perubahan pada pendengarannya. Apalagi, perubahan terjadi secara bertahap. Sehingga, ada kesulitan ketika berkomunikasi.

“Dengan tes pendengaran lansia, keluarga atau orang terdekat dapat mengetahui masalahnya. Jadi, bisa sama-sama mencari solusi untuk gangguan dengar. Misalnya, nenek dan kakek menggunakan alat bantu dengar untuk membantu komunikasi,” tuturnya,

Dengan demikian, tidak ada istilah sulit berkomunikasi. Anggota keluarga serta oma dan opa akan sama-sama bahagia karena bisa berbincang seperti semula.

Tes pendengaran lansia gratis Kasoem Hearing Center

Campaign ‘Dengar Lebih Baik, Kasoem Hearing Center Tes Pendengaran Lansia Gratis di Gereja Jabodetabek pada Kamis, 1 Juni 2023 dan Sabtu, 3 Juni 2023. (Foto: Digital Marketing Kasoem Group)

Tes Pendengaran Lansia

Dalam event tersebut, tes pendengaran lansia diikuti sebanyak 100 peserta. Sebelum tes, dokter melakukan pemeriksaan telinga. Adapun tes pendengaran menggunakan metode audiometri nada murni, untuk membantu menemukan suara paling pelan pada nada yang berbeda. 

Dari hasil pemeriksaan pendengaran, 40 persen lansia mengalami gangguan pendengaran dan perlu menjalani tes pendengaran lanjutan. Sedangkan sisanya, harus menjaga agar tak terjadi gangguan dengar.

Baca juga: Kasoem Hearing Center Gelar Webminar Managing Hearing Loss in Children secara Hybrid

Jika oma dan opa yang perlu pemeriksaan lanjutan, mereka dapat melakukan tes pendengaran di seluruh cabang Kasoem Hearing Center Indonesia. Selain pemeriksaan pendengaran, mereka mendapat konsultasi masalah pendengaran dan solusi untuk pemakaian alat bantu dengar.

Campaign Kasoem Hearing Center ‘Dengar Lebih Baik’ berlangsung dari 2 Mei 2023 sampai 17 Juni 2023. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakan terkait gangguan pendengaran. Tak hanya lansia, deteksi dini dan intervensi perlu dilakukan untuk anak-anak, orang dewasa serta mereka yang berisiko terpapar kebisingan. Maka dari itu, cegah penurunan dan kehilangan pendengaran pendengaran sedini mungkin dengan pemeriksaan di seluruh cabang Kasoem Hearing Center. Kasoem Hearing Center, “One Stop Solution for All Hearing Problem.”

Seminar dan Workshop Audiologi Perawat: Pelatihan Audiometri Nada Murni, OAE, dan Tympanometri

Seminar dan Workshop Audiologi Perawat: Pelatihan Audiometri Nada Murni, OAE, dan Tympanometri

Kasoem Hearing Center bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menggelar seminar dan workshop audiologi dengan tema ‘Pelatihan Audiometri Nada Murni, Tympanometri, dan OAE’. Acara ini terselenggara di Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama, Jawa Timur selama dua hari, yaitu 27 dan 28 Mei 2023.

“Pelatihan audiologi dari dokter dan perawat profesional ini penting diberikan kepada perawat. Agar mereka mengetahui kaidah yang tepat saat menangani pasien gangguan pendengaran,” ujar Sekretaris PPNI RSUD dr Soetomo Moch Masruri S.Kep Ns S.Pd M.Pd.

Pemeriksaan Pendengaran

Dalam dua hari, peserta mendapat materi audiologi berupa teori dan praktik. Materi tersebut berupa Anatomi dan Fisiologi Pendengaran, Pemeriksaan Pendengaran Subjektif dan Objektif, Jenis Gangguan Pendengaran, Pemeriksaan Audiometri Nada Murni, Masking di bidang Audiometri, dan Bagaimana Mengatasi Dilema Masking.

Lalu, Elektroakustik Impedans (Tympanometri), Skrining Pendengaran Bayi Baru Lahir, dan Pemeriksaan Otoacoustic Emission (OAE). Semua materi disampaikan oleh jajaran dokter spesialis telinga hidung tenggorokan (THT), yaitu dr. Haris M Ekorini, Sp.THT-KL(K), dr. Nyilo, Sp.THT-KL (K), dan dr Sofia Tiarini, Sp.THT-KL.

Seminar dan Workshop Audiologi Perawat: Pelatihan Audiometri Nada Murni, OAE, Timpanometri

Seminar dan Workshop Audiologi Perawat: Pelatihan Audiometri Nada Murni, OAE, Timpanometri di Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama, Jawa Timur, 27 dan 28 Mei 2023. (Foto: Digital Marketing Kasoem Group)

Asuhan Keperawatan

Sementara itu, materi keperawatan berupa Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Pendengaran, Asuhan Keperawatan pada Bayi Baru Lahir, Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Pendengaran. Perawat profesional yang menyampaikan, yaitu Ramang Sukmono, S.Kep Ns, Moch Masruri S.Kep Ns S.Pd M.Pd, Makhmudyah Indri Cahyani, S.Kep,.NS, dan Sulastri, Amd.kep.

“Peserta yang hadir juga berkesempatan melihat dan mencoba bagaimana pemeriksaan audiometri nada murni, masking hingga mengatasi dilema masking. Jadi, bukan hanya teori, mereka dapat praktik secara langsung,” kata dr. Haris M Ekorini, Sp.THT-KL (K).

Selain pemaparan materi, peserta mengikuti diskusi mengenai masalah pendengaran dan ujian tertulis. Mereka pun mendapat informasi mengenai produk alat bantu dengar, bone-anchored hearing aid (BAHA), cochlear implant dari Kasoem Hearing Center serta hiburan berupa kuis kahoot.

Baca juga: Kasoem Hearing Center Gelar Webminar Managing Hearing Loss in Children secara Hybrid

Seminar dan workshop audiologi dengan tema ‘Pelatihan Audiometri Nada Murni, Tympanometri, dan OAE’ ini merupakan acara perawat nasional. Peserta datang dari berbagai daerah.

Wilayah Jawa Tengah berasal dari Boyolali dan Semarang, Yogyakarta, serta Jawa Timur dari Pasuruan dan Malang. Sedangkan peserta paling jauh, berasal dari provinsi Kalimantan. Mereka yang hadir mendapat sertifikat pelatihan audilogi dari PPNI.

Translate »